Bebas 23

1.4K 148 5
                                    


"Tapi Ibu ...." aku melihat Gao ragu - ragu dengan keputusannya karena ibu. Aku berusaha untuk membuatnya kembali merenung.

"Gao ... Ibu akan selalu ada untukmu ... senang mu .. sedihmu ... ibu akan tetap menjadi ibu mu ... tidak perduli apapun yang telah kamu jalani .. sampai diujung waktunya pun .. Ibu tetap Ibumu ... Ibu tidak akan meninggalkanmu hanya karena kamu memilih jalan hidupmu .."

"Kamu bisa seyakin itu Mew? lihat Zee ... dia bahkan diusir dari keluarganya ..." Gao membela dirinya dengan memberikan Zee sebagai contoh.

"Ibu tidak keberatan kamu menikah dengan siapapun Gao .. selama itu membuatmu bahagia ... Ibu kira dulu kamu mencintai Maria dan hanya melindungi Gulf karena kalian terbiasa bersama ... Saat itu memang ibu meminta Gulf untuk menjauh, karena Ibu takut kamu akan membatalkan pernikahanmu dengan Maria ..." Ibu ternyata sudah berdiri di unjung ruang keluarga dengan Maria disisinya.

Aku bangun dari dudukku dan menuntun Ibu untuk duduk disisi kiri Gulf dan aku kembali duduk di tempatku semula dan Gulf menyenderkan tubuhnya lagi di dadaku, sedangkan Maria duduk tidak jauh dari Gao.

"Ibu .. maaf .. aku ..." Gao meneteskan air matanya dan Ibu hanya memandang wajahnya.

"Gao .. ibu tidak pernah mengajarkanmu untuk menyakiti orang lain ... kalau kamu tidak bahagia dengan Maria, berpisahlah ... Ibu tidak mau membuat Maria menderita .. ibu sudah berjanji pada orang tua Maria untuk menjaga Maria ..." kata ibu dengan perlahan.

"Bu .. maafkan aku ... aku ..." Gao meneteskan air matanya dan menghapusnya.

"Aku rasa, ini pembicaraan antara Ibu, Gao dan Maria ... jadi aku dan Gulf akan kembali ke kamar ya bu ..." Aku mengatakan hal ini agar mereka bertiga bisa nyaman untuk berbincang dan mencari solusinya.

Sesampainya di dalam kamar, Gulf merebahkan tubuhnya disisi kanan Naomi dan aku disisi kiri Naomi.

"Baby ...." Gulf memanggilku dan aku menoleh padanya.

"Hum .... kenapa baby ..."

"Apa baby akan meninggalkanku jika aku memilih untuk meninggalkan baby?" tanya Gulf dengan nada kawatir.

"Aku tidak akan pernah membiarkanmu meninggalkanku baby .... aku akan berusaha sekuat tenaga agar kamu tidak memiliki kesempatan untuk berpikir akan meninggalkanku ..." Aku tersenyum dan mengelus ujung kepalanya.

"Apakah kita bahagia baby ?" tanya Gulf kali ini dia menatap tajam ke kedua mataku.

"Aku sangat bahagia, anak - anak bahagia ... apakah kamu bahagia bersamaku dan anak - anak baby?" tanya ku sambil tersenyum.

"Aku bahagia bersama kalian ... kehidupanku tenang ... kita membicarakan semuanya dengan kepala dingin dan .... aku mencintaimu baby ..." Gulf menatap wajahku dengan raut wajah yang aku tahu ... dia mencurahkan seluruh perasaannya saat mengatakan hal itu ... 


--------------------


"Mew ..... Mew .... hei .... saaaddaaarrrr ...... MEWWWW !!!!!" Deo membentak Mew yang masih shock melihat Gulf pingsan dan bersimbah darah diruangan kantornya.

"Bawa Gulf turun ke bawah Mario .. biar Mew aku yang tangani ..." Bentak Max yang sempat panik saat melihat Deo berteriak memanggil nama Mew untuk menyadarkan Mew dari shocknya  dan Mario yang sedang berusaha menyadarkan Gulf.


......


"Bagaimana istri saya dok ...."

BebasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang