50. Tamu tak terduga

1.2K 188 4
                                    

Masih dengan pakain rumah sakit, kedua pemuda itu terbaring dikasur sambil menunggu sarapan mereka datang. Kedua bunda dan ayahnya tak dapat menjenguk karena ada urusan.

Suster yang membawa makanan pun masuk, Alan langsung duduk diikuti pula dengan Aldi. Setelah itu mereka makan dengan tenang. Walaupun sangat enek dan tak selera dengan makanan yang disuguhkan, namun harus tetap dimakan.

Alan melirik ke Aldi yang diam tanpa mau menyentuh makanan itu lagi. "Kenapa, lo?" tanya Alan.

Aldi mewek lalu menggeleng. "Gamau makan! Gak enak, gue pengen makan sate kacang," ujarnya melas.

Alan berdecak sebal. Bisa-bisanya disaat seperti ini menginginkan sate kacang.

Alan bangkit dan duduk disamping ranjang Aldi. Pria itu mengambil alih sendok yang Aldi pengan dan menyodorkan ke mulut Aldi. "Buru, gue suapin," ujar Alan ketus.

"Kemarin aja sok baik sama gue. Sekarang sok dingin lagi." kata Aldi kesal.

Aldi membuka mulutnya dengan ogah-ogahan.

"Makan yang banyak biar pulang kita. Gue uda mau sembuh ini, dan elo harus sembuh juga" Alan kembali menyuapi Aldi.

Aldi mengangguk dan menerima suapan itu.

"Habis ini ketaman yok, Lan" ajaknya.

Alan mengangguk lalu menyuapi Aldi lagi. Belum selesai menyuapi, Alan kebelet ingin pipis. Alan pun pergi kekamar mandi.

"Buruan, Lan. Ayo ketaman!"

"Assalamu'alaikum"

Aldi menjawab dan mengalihkan pandangannya untuk melihat tamu yang datang. Matanya melebar tak kala melihat Ayan dan juga Alin sudah membawa pasukan, yaitu Yando dan kawan-kawan. Mereka membawa dua plastik berukuran besar. Dan jangan lupakan seragam sekolah yang masih melekat dibadan mereka. Memang kegiatan belajar disekolah sudah berhenti, karena sebentar lagi pembagian rapot.

Vino berlari lebay menuju Aldi, dipeluknya temannya itu sambil menangis. "Huaa, Aldi.... Walaupun lo nyebelin, tapi gue sayang.... Sama motor, Alan yang harus masuk rumah sakit," ujar Vino lebay. Rumah sakit yang ia maksud adalah bengkel.

Mereka melongo melihat Vino yang lebih sayang motor dibandingkan temannya.

"Lepasin! Lo bukan temen gue," ucap Aldi merajuk.

Vino langsung panik dan membujuk Aldi mati-matian. Padahal dia hanya bercanda.

Alan yang baru selesai pipis langsung kaget karena melihat banyak manusia didalam ruangan mereka.

"Alan kamu gak apa-apa kan?" tanya Ayana khawatir.

Mereka semua mengangguk menunggu jawaban Alan.

"Gue oke kok, makasih uda datang," Alan tersenyum tipis lalu duduk di tempatnya tadi.

Alan menyengrit heran melihat Aldi dan Vino yang saling cekcok gak jelas.

"Biasalah, si Vino jahil" ujar Rendi tertawa.

Alan mengangguk. Dia gak mood karena Ayana datang kesini bersama Yando.

"Aldi, makan!" ujar Alan tegas.

Aldi dan Vino langsung diam. Semua pun diam dan menatap Alan takut. Pria itu memang sangat menakutkan bila marah.

"Gue aja yang suapin" ujar Vino lalu menyodorkan sendok berisi makanan itu ke mulut Aldi.

Aldi pun menerima dengan senang hati. Dia sangat senang jika banyak yang memperhatikannya.

"Kalian kok bisa kecelakaan?" tanya Yuda.

Badboy AlimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang