33. Dagangan Aldi

1.6K 224 12
                                    

Selesai membersihkan badannya di toilet, Aldi memakai kembali seragam sekolahnya. Dengan membawa air mineral dan juga tisu yang ia dapat dari fans Alan, Aldi berjalan santai menuju kelasnya. Dan ditengah jalan ia tak sengaja berjumpa dengan Yando dan kawan-kawan. Dan dengan songong Aldi berjalan sembari menenteng plastik itu melewati mereka.

"Apa tuh"tanya Rendi penasaran dengan plastik besar yang Aldi bawa. Dengan spontan langkah Aldi berhenti dan langsung menampilkan senyum menawannya. Dia yakin, mereka pasti mau membagi rezeki dengan membeli dagangannya.

"Dagangan gue. Ngapa? Mau beli?"tanya Aldi songong, padahal dalam hatinya ia tersenyum senang.

"Mau dong, kebetulan belum minum dari tadi"ucap Vino lalu mengobrak abrik plastik yang  Aldi bawa.

Aldi memukul tangan kotor Vino yang dengan seenaknya membongkar dagangannya. "Kampret! Santai dong, woy!"teriak Aldi kesal.

"Minumnya kita beli semua, tisurnya juga"ucap Vino songong.

"Bayar, Yan" Vino mengadahkan tangannya meminta uang pada Yando yang sedang memasang wajah datar dari tadi. Melihat tingkah Aldi dan temannya membuatnya menyengrit aneh, bukannya tadi dilapangan basket mereka cekcok dan adu mulut? Kenapa sekarang malah terlihat akur seperti teman.

"Berapa semuanya?"tanya Yuda.

"200.000" mata Yuda melotot mendengar harga yang keluar dari mulut Aldi. Kenapa air mineral dan tisu yang tak seperapa itu sangat mahal harganya.

"Gila! Korting dong!"pinta Rendi tak terima.

"Yauda ambil aja, 100.000 deal"ucap Aldi.

"Yan, duit"pinta Yuda dengan wajah melas.

Dengan malas Yando memberi uang yang temannya minta. Temannya itu sudah seperti anak yang meminta uang kepada ayahnya.

"Makasih. Senang bekerja sama dengan kalian" Aldi membungkukkan badannya sebagai tanda hormat dan terima kasih.

"Sama-sama" jawab mereka kecual Yando, bahkan mereka menirukan Aldi yang membungkukkan badannya.

***

Aldi berlari ke kelasnya  dengan uang seratus ribu yang ada di tangannya. Tujuannya adalah pamer kepada Alan. Setelah sampai dikelas ia langsung menyodorkan uang itu dan memasang wajah songong.

"Gue dapat uangg"teriak Aldi kegirangan. Ini hasil pertama dari jerih payahnya.

"Astaga... Uang gue ada hilang tadi seratus ribu"celetuk Bayu dan merogoh kantongnya.

"Eeee dasar sok ngaku-ngaku. Ini aja gue hasil jualan" Aldi tak terima dengan pengakuan Bayu yang kehilangan uang. Dia jadi heran, setiap teman pasti akan mengaku kehilangan uang jika teman yang lain mendapat uang.

"Hasil keringat gue, hasil usaha gue, hasil kerja keras gue, dan ini uang pertama yang gue dapat tanpa meminta dengan orang tua"ucap Aldi mendramastis dan mencium uanganya.

Alan menyaksikan itu terkekeh geli. Dia tau dari mana Aldi mendapatkan uang itu, pasti hasil jual air dan tisu yang diberikan para gadis tadi.

"Bagi-bagi dong, traktir batagornya mbak Beby"ucap Roni.

"Gak! Enak aja!"

"Al, sedekahkan!"perintah Alan dengan nada tegas. Hal itu membuat Aldi menciut ketakutan.

Ayana dan Alin terkekeh geli mendengar pembicaraan keempat pria itu. Bukan menguping, hanya saja tak sengaja dengar.

"Tapi gak semua kan?"tanya Aldi.

Badboy AlimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang