Jangan lupa follow sayyy
Happy reading❤
.
.
.
.
.Sudah tepat 2 hari setelah kejadian dimana Ayana terluka karena Alan, gadis itu tidak kunjung sekolah, membuat Alan khawatir dan juga rindu. Walau mereka tetangga, Alan sama sekali tak pernah melihat Ayana keluar dari rumah.
Hari ini Alan sangat takut dan cemas. Sedari tadi dia uring-uringan dikelas, belajar jadi tak enak. Heleh emang males wkwk.
Alan mengambil tas nya dan disampirkan dibahu kanannya, Alan berlari keluar kelas dengan cepat. Tak perduli walau kelas sudah mau mulai pelajaran. Yang terpenting sekaranga, Ayana! Dia harus menjenguk gadis cantik itu.
"Alan mau kemana"teriak Aldi memanggil Alan yang keluar tanpa pamit daj mengajaknya.
"Lin, Alan mau kemana"tanya Aldi pada Alin yang sedang main hp.
"Lah mana saya tau saya kan Alin"jawabnya santai.
"Lo kan alien"ejek Aldi kemudian terkekeh.
"Alien-alien gini, lo juga naksir"ucap Alin kepedean.
"Ih kok geer"ucap Aldi gugup. Benar juga apa yang Alin bilang, tapi ia menepis itu semua.
"Gak ngaku, bewokan!"ucap Alin santai.
"Gapapa, Zain Malik ganteng tu bewokan"ucap Aldi.
"Masalahnya elo beda sama Zain"ujar Roni terkekeh.
"Kok lo ikutan"ucap Aldi kesal.
"Assalamu'alaikum"ucap Pak Oldi masuk kedalam kelas.
"Wa'alaikumussalam"jawab mereka serempak.
"Alan mana"tanya pak Oldi saat melihat bangku disamping Aldi kosong.
"Kabur pak"jawab Aldi.
"Ayana juga kemana"tanyanya kembali.
"Sakit pak"jawab Alin.
"Yasudah, hari ini kita ulangan"ucap pak Oldi tiba-tiba, membuat mereka shok seketika.
"Nyesel gue gak nyusul Alan"gumam Aldi.
"Nyesel gue gak ikutan Ayana sakit"gumam Alin kesal. Masalahnya dia belum belajar tadi malam.
––––––
"Alan kok keluar lagi"tanya satpam disekolahnya.
"Maaf pak, hari ini saya gak jadi sekolah dulu. Tadi saya cuma ngeprank"ucapnya cepat, lalu mengendarai motornya dengan kebut-kebutan. Beruntung hari ini jalanan tak terlalu ramai.
Alan memberhentikan motornya diminimarket yang memang ada didekat sekolahnya. Alan membuka helm full facenya lalu menyugar rambutnya untuk merapikan sedikit.
Alan memasuki minimarket itu dengan pede. Membuat mbak kasir dan para manusia berjenis kelamin wanita yang ada disana terpesona dengan ketampanan alami dari Alan.
Alan mengambil banyak cemilan dan roti juga tak lupa mengambil eskrim, hari ini, pagi ini, dia harus bertindak cepat. Dia akan kerumah Ayana, untuk menjenguk neng geulis itu.
Ibu-ibu yang kebetulan berada disana menatapnya aneh, gimana gak aneh ini masih pagi dan sudah di pastikan jam pelajaran telah dimulai, sedangkan ia malah keminimarket dijam sekolah dan membeli banyak makanan apalagi dengan tampilan yang bisa dibilang amburadul itu, tapi tampan juga sih.
Tanpa memperdulikan orang yang menatapnya aneh, dengan tampang datar dan dingin Alan kembali melanjutkan kegiatannya mengambil makanan yang dia ingin. Setelah itu Alan berjalan menuju kasir untuk membayar.
"Berapa mbak"tanya Alan dengan suara beratnya.
"Emm 300.000 dek"balas mbak kasir itu dengan wajah memerah. Matanya terus saja menatap wajah Alan yang tampan.
"Makasih"ucap Alan lalu pergi meninggalkan penjaga kasir yang masih terus menatapnya.
"Mbak"panggil ibu-ibu menyadarkan penjaga kasir itu.
"Ehh maaf bu"
Alan kembali menjalankan motornya ngebut agar cepat sampai kerumahnya.
"Den Alan jangan ngebut"teriak satpam komplek. Alan hanya membunyikan klaksonnya, menandakan dia tak apa-apa.
Setelah sampai dipertengahan antara rumahnya dan rumah Ayana, wajah Alan langsung pucat, karena situasi yang sangat ramai dan banyak ibu-ibu komplek pada belanja ditukang sayur keliling, Alan berkeringat dingin karena matanya tak sengaja menangkap wanita cantik pujaan hati ayahnya tengah menatap wajahnya dengan tatapan tajam. Alan yakin sekarang dirinya akan diomeli.
"Alann kamu kok uda pulang, itu bawa apa banyak banget "ucap bundanya kaget pasalnya baru beberapa menit yang lalu anaknya ini pamit pergi sekolah.
"Eh bunda cantik, lagi belanja yah. Beli ayam ya bun, Alan pengen deh makan ayam "ujarnya cengengesan sambil berusaha mengalihkan pembicaraan. Bahaya kalau sampai bundanya marah, apalagi sekarang banyak ibu-ibu yang menyaksikan juga. Bisa malu seumur hidup dia.
"Iya bunda beli, tapi kamu ngapai kok gak sekolah. Kamu bolos lagi! Dimana- mana anak kalau bolos pergi tah kemana, bukan kayak kamu malah balik kerumah! Alan aneh deh "Ucap bundanya heran dengan tingakah laku Alan yang semakin hari semakin aneh. Alan bersyukur, bundanya gak ngamuk seperti singa yang tengah lapar.
"Anak mu ganteng banget Alika"ucap bu Desi,tetangganya.
"Liat dulu siapa ibunya"ujar Alika bangga.
"Alan kamu bawa apa itu"tanya Alika menunjuk plastik besar yang Alan pegang.
"Ini makanan bun. Alan itu kabur dari sekolah karena mau jenguk temen bun, nah yang ini rumahnya"ucapnya sambil menunjuk rumah Aya. Bundanya terkekeh, begitu juga umi Ayana yang kebetulan berada disana.
"Kamu pacaran sama Ayana, Lan?"tanya ibu-ibu yang lain.
"Ya gak dong tante, Alan mah bukan pacar, tapi calon suami Ayana. Yakan bunda?"ucap Alan dengan pede.
"Iyain deh biar seneng"balas Alika lalu kembali memilih ayam yang Alan minta.
"Alan kamu sekolah pakaiannya begitu gak dimarahin sama gurunya"tanya penjual sayur itu. Memang semua wanita yang berada dikomplek perumahannya pasti mengenali pria tampan bernama Alan.
"Dimarah dong tan, kata gurunya Alan mengganggu konsentrasi pada cewek"balasnya cepat. Tukang sayur pun dipanggil tante.
"Bunda Alan mau jenguk Ayana boleh yah"ucapnya meminta izin, Alan seketika lupa jika umi Ayana juga ada disana.
"Bucin banget kamu ih, bunda bilang ke umi nya aja ya ini"Ucap bunda lalu berbincang dengan umi Aya.
Sedangkan Alan menyesali perbuatannya itu. Mana sekarang dia lagi ditatap aneh oleh ibu-ibu yang beli sayur. Kan jadi malu.
"Alan, kata uminya Ayana kamu boleh jenguk kok"ucap sang bunda membuat Alanka senangnya bukan main.
"Serius umi"tanya Alan pada umi Ayana.
"Umi-umi, emang kamu mantunya"ucap Alika sinis.
"Ralat, tante maksudnya bun. Bunda sensitif banget"ucap Alan kesal.
"Boleh kok Lan, nanti bareng umi masuk. Umi belanja dulu"jawab umi Aya.
"Alan, kamu gak mau sama si Seril, anak tante. Gak kalah cantik kok"ucap Vita mempromosikan anaknya.
"Maaf tan, Alan gamau. Alan sukanya cewek yang pendiem"ujar Alan jujur membuat orang yang ada disitu terkekeh. Bukannya apa, Seril yang dimaksud itu Alan cukup kenal, karena Seril sering menggoda Alan ketika sedang jooging keliling komplek.
"Kalau sama Arina anak tante kamu mau gak Lan"ucap Gisel ikutan mempromosikan anaknya.
"Alan cuma mau Ayana, maaf tante"jawab Alan tegas. Dia tak suka dijodoh-jodohkan.
Votenya please💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Alim
Novela Juvenil"Boleh dipanggil sayang aja gak?" Ini kisah Alan yang terkenal dengan gelar badboy alim. Seumur hidupnya tak pernah sekalipun ia merasakan jatuh cinta dan pacaran. Setelah dia berjumpa dengan gadis dengan hijab panjang hatinya berdebar karena merasa...