21. Aldi biang rusuh

2.4K 291 2
                                    

Jangan lupa follow
Vote
Comment

Happy reading ❤




"Assalamu'alaikum temanku Alannnnnnn"teriak seseorang dari balik pintu. Alan mendengus sebal karena tau itu suara milik siapa. Siapa lagi jika bukan Aldi sahabat satu-satunya.

"Wa'alaikumussalam masuk"balas Alan berteriak juga. Dia masih fokus melihat tayangan ftv yang ada dihadapannya.

"Bukain pintu"pinta Aldi teriak dan terus mengetuk pintu.

"Gak dikunci Aldiii masuk aja"teriak Alan kesal.

"Gamau! Lo harus bukain pintu buruan"balas Aldi berteriak.

"Kalau gamau yauda sana pulang! Ribet amat lu"teriak Alan kesal.

"Alan bukain pintu"rengek Aldi sambil mengetuk keras dan memencet bel berulang kali membuat Alan kesal dan bangkit dari duduknya.

Ckleek

Alan membuka pintunya lebar-lebar agar kutu kupret ini bisa masuk dengan tenang. Sedangkan Aldi sudah cengengesan tak jelas. Alan meneliti penampilan Aldi yang hanya menggunakan kaos hitam dan sarung kotak-kotak berwarna hitam putih. Tumben si Aldi.

"Gak dikunci kan? Manja banget lo"ujar Alan kesal lalu membalikkan bandannya untuk kembali menuju ruang tv.

Dengan langkah besar dan sigap untik melompat, Aldi menjatuhkan badan kekar nya dipunggung Alan. Ciee digendong..

"Haduh enaknya akhirnya gue bisa minta gendong elu"ujar Aldi tertawa dan melingkarkan tangannya dileher Alan.

"Al sadar diri napa. Badan lo itu besar! Berat! Dan bau"ucap Alan ketus lalu menjalankan tubuhnya dengan Aldi yang masih nemplok di punggungnya.

"Gue wangi, tadi baru mandi pake sabun sinzui dan pakai sampo penten hahahahh jadi duta sampo lain hahahaha"ujarnya tertawa sendiri.

Alan hanya bisa pasrah dengan tingkah aneh yang Aldi lakukan. Sudah cukup sabar dia selama 17 tahun ini hidup dan selalu bertetangga dengan Aldi yang memang porsi otaknya agak kurang. Sabar Alan.

Alan menjatuhkan tubuh Aldi tepat di sofa dan pria itu dengan sigap duduk tenang dan mengambil cemilan yang ada dimeja dan diletakkan dipangkunya.

"Enak banget cookies buatan bunda Alika"ucapnya sambil mengunyah.

Alan mendudukkan bokongnya disamping Aldi dan kembali fokus pada layar tv yang sedang iklan, tanpa memperdulikan Aldi yang terus saja memuji cookies buatan bundanya.

"Happy birthday lemonilo, aku mulai hidup sehat loh. EMUAH EMMUAH EMMUAH"ucap Aldi meniru Gempi yang ada diiklan.

"Aku mulai hidup sehat lo emuah emuah emuah"ucapnya lagi dan lagi sambil terus mengunyah cookies.

Alan hanya diam sambil menatap tajam kearah Aldi yang berisik itu. Sudah lagi makan, mulutnya tak henti-henti berbicara! Biar aja keselek!

"Uhuhhkk uhukkk Alann tolong minum Lan uhuhkkk Alannnnnn"teriaknya kesal sambil terbatuk-batuk. Nah benar kan.

Alan berdiri dan berjalan menuju dapur, lalu kembali dengan membawa segelas air putih dan diberikannya kepada Aldi yang sudah mememarah wajahnya. Alan sangat perhatian.

Dengan sigap Aldi langsung meneguk habis minuman itu.

"Kebiasaan lo gak boleh minum kayak gitu! Harus ada jeda jangan kayak gitu lagi"tegur Alan lalu kembali fokus terhadap tv.

"Iya bos. Namanya juga lagi darurat. Kalau mati gue tadi gimana? Lo jadi gak punya temen hayoo gimana"ucap Aldi dan melanjutkan memakan cemilannya.

"Ya mati aja sih, lagian tinggal dimandikan, disholatkan, dikafankan, dikuburkan. Selesai kan? Gak ribet sih menurut gue. Dan soal teman gak masalah gue gak ada temen yang penting hidup gue aman nyaman dan tentram"ucap Alan terkekeh.

"Loh tega! Gue jadi kehilangan semangat untuk makan!"ucap Aldi dan berhenti mengunyah cookies enak ala bunda Alika.

"Bagus dong biar gak keselek lagi"jawan Alan santai. Setelah itu Aldi langsung menaruh toples berisi cookies kemeja dan mengambil toples berisi keripik singkong pedas dan mulai memakannya.

Dahi Alan mengkerut, bukan kah tadi Aldi bilang kehilangan nafsu makan? Lalu apa sekarang?

"Kok lo makan lagi"tanya Alan.

"Katanya kehilangan semangat makan"ucap Alan lagi.

"Iya kehilangan semangat makan cookies karena bosen. Jadi ganti ini"ucapnya santai sambil mengangkat toples keripik itu.

"Ah serah lu"ucap Alan kesal.

"Ftv nya judulnya apa Lan"tanya Aldi.

"Takdir cintaku dengan mas tukang sayur"jawab Alan santai tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.

"Hahahah" tawa suara nyaring dari mulut Aldi membuat Alan kesal. Padahal dia ingin bersantai tanpa gangguan! Tapi mau gimana yang namanya setan pasti selalu ada untuk mengganggu dan menggoda manusia.

"Keselek terus mati baru tau rasa lo"ucap Alan tajam membuat Aldi takut dan meletakkan tolpes berisi keripik itu dengan pelan-pelan..

"Iya gak makan sambil biacara atau ketawa lagi gue kok"ucap Aldi takut. Ucapan Alan ada benarnya jugaa, jika dia makan terus tertawa atau berbicara terus keselek lagi dan nyawanya hilang maka tamat sudah riwayat hidupnya. Padahal dia masih ingin merajut kasih bersama wanita Alien.

-----

Sehabis sholat isya tadi Alan langsung berbaring santai dikasurnya dan memainkan game pubji dan sekarang dia mabar dengan Aldi yang sedang dirumahnya sendiri.

"Alannnnn"teriakan membahana dari lantai bawah menggelegar sampai ke kamar Alan dan mengguncangkan kasur Alan.

"Iya bundaa"balasnya lalu lari menghampiri bundanya itu. Tamat sudah hidupnya, jika sang bunda sudah berteriak seperti ini pasti akan menjadi perang dunia kesekian.

"Kamu buat masalah apa lagi Alan! Tadi walikelas kamu nelpon bunda dan katanya kamu 1 harian gak ada keteranangan disekolah! Kamu pergi kemana? Bukannya pamit pergi kesekolah? Kenapa gak masuk kelas! Mau jadi apa hah?" ucap bundanya marah. Alika sangat jengah dengan tingkah Alan. Bukannya akhir-akhir ini Alan sudah sedikit berubah tapi sekarang kembali berulah.

"Ceritanya panjang bun Alan lelah besok atau besoknya atau kapan deh Alan bakal jelasin"ucapnya dengan wajah dibuat nelongso. Akting yang bagus.

"Dah lah males "ucap bundanya seperti yang ada di stiker WA lalu berlalu dari hadapan Alan memasuki kamarnya.

"Dah lah cape"ucap Alan lalu kembali ke kamarnya untuk istirahat sejenak dan menenangkan pikirannya.

Setelah sampai dikamar ponselnya berkali-kali berbunyi.

"Apa"

"...."

"Tadi gue diomelin bunda Al, yauda gue mau tidur bye"

Aldi baru saja menelponnya karena Alan tiba-tiba menghilang digame. Yaiyalah wong Alan tadi langsung mematikan hpnya dan berlari menghampiri bundanya yang telinga nya sudah mengeluarkan asap.

"Bundaa ooo bunda kenapa engkau judes"

"Bundaa anakmu sedang galau"

"Bunda oo bunda apakah engkau mengerti tentang apa yang anakmu ini rasakan? Sakit bunda ooo bundaaa beginikah yang dinamakan gabut?"

Alan menyudahi kegabutannya dan memasuki kamar mandi untuk boker karena perutnya mulas mendengar suaranya barusan.

"Ahh legahh nya. Beginikah yang dinamakan nikmat?"

"Masih jam 9 masa ia gue tidur? Kek cewek aja"gumamnya lalu membuka pintu balkon dan menatap langit malam yang bertabur bintang.

"Oooohh tuhann tolonglah sampaikan lah salamku kepadanya untuk dia yang belum bisa kutatap indah wajahnya"gumam Alan dengan menyanyikan sepotong lagu yang akhir-akhir ini memenuhi otaknya, karena lagu ini seperti dia yang belum bisa menatap indah wajah Aya dengan durasi yang lama karena belum halal.

Jangan lupa vote!!!!!

Badboy AlimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang