P A R T 30

46K 3.4K 154
                                    

Happy reading❤️

***

Pagi hari yang begitu cerah secerah wajah semua orang yang berada didalam ruangan VVIP dimana Cia berada. Semua pasangan mata mengarahkan pandangannya ke brankar menanti mata indah itu terbuka.

"Woy diem-diem bae."Teriak Bayu dimana hal itu mendapatkan banyak tatapan tajam dan sinis sedangkan yang ditatap hanya bisa cengengesan

"Hehehe maap om, tante, abang." Canggung Bayu, padahal kan dia ingin memecahkan keheningan yang ada didalam ruangan ini kenapa malah mendapatkan tatapan yang tidak mengenakkan.

"lo malu-malu in anjim." Bisik Andri

"Kan gw pengen cairin suasana." Balas Bayu

"ekhemm, ini gak ada yang mau ngomong?" Tanya Bayu pelan

"Itu lo ngomong." Jawab Candra

"nak Bayu kenapa?" tanya mommy

"Hehehe gak papa tan soalnya sunyi banget gak ada suaranya."

"kalau rame ya pasar." Celetuk Sheva

"oh iya kalian udah makan belum?" tanya mommy karena mereka sedari kemaren menginap disini, disuruh pulang tidak mau karena ingin menjaga Cia padahal disini sudah banyak yang jaga.

"Belum tan." Jawab Bayu

"Yaudah gih sana sarapan dulu dikantin," saran momy

"Dibayarin kan tan?" Tanya Bayu dengan tidak tau malu nya

Duk

Andri menyikut perut Bayu, sungguh dia merasa sangat malu atas kelakuan temannya ini.

"Apaan si Dri, sakit tau." Cetus Bayu

"Iya, sana gih beli makanan yang perempuan juga diajak yah." Ucap mommy sambil memberikan beberapa lembar uang kepada Bayu, tentu saja diterima dengan senang hati. Mommy sudah paham dengan tingkah laku sahabat anak nya, dia tidak ilfeel justru dia sangat senang.

"Gak usah deh tan ki---"

"Tante gak nerima penolakan, sana gih buruan sarapan." Cepat mommy yang langsung dituruti oleh mereka

"Baby kapan bangun hem." Gumam Ge yang saat ini berada di sebelah kiri brankar Cia sedangkan Stef berada di sebelah kanan.

"Jo kenapa Cia gak sadar-sadar, katanya jam 7 bakalan sadar ini sudah jam 7 lewat Jo!" greget Ge karena dia sudah tidak sabar.

"Sabar." Hanya satu kata yang membuat Ge menggeram, mencoba menahan emosinya.

"Eughhh." Leguhan itu berhasil membuat mereka berdiri dari duduk nya, menghapiri brankar Cia

"Sayang." Panggil mommy

"bentar mom, Jo periksa dulu."

Cia yang penglihatannya sudah jelas bisa melihat keberadaan keluarganya, mereka semua tersenyum ke arah Cia sedangkan Cia hanya menatap mereka.

Possessive (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang