P A R T 2

119K 6.9K 100
                                    

Happy reading♥️
***

"Syaratnya baby harus makan sayur brokoli dan wortel pokok nya harus habis!" tawar Ge, lebih tepatnya itu sebuah perintah bukan tawaran.

Kan, sudah CIA katakan. Hukuman yang diberikan keluarganya tidak jauh dari makanan rumput.

"tapi aba--" jawab Cia tapi langsung disela oleh Ge.

"tidak ada bantahan, ini sebagai hukuman buat kamu baby!" sela Ge dengan nada tegas nya.

Cia tidak bisa menolak perintah abang nya karena itu mutlak. Dia hanya bisa menghela nafasnya, pasrah sudah.

"sudah lah sayang turuti saja perintah bang Ge, sayur ini sangat enak, ini bukan pare tapi brokoli " goda Ken dengan menaik turunkan alisnya, karena dia tau bahwa Cia paling tidak suka dengan sayur apalagi pare karena Cia tidak bisa membedakan mana pare mana brokoli, jadi dia merasa was-was. Pernah dulu Cia dipaksa daddy nya memakan pare, Cia hanya menurut saja karena daddy nya mengatakan bahwa pare rasanya semanis permen lolipop.

kalian tau apa yg terjadi dengan Cia? Cia berakhir dengan nangis kejer tanpa berhenti, bahkan mogok bicara dengan Ellard. Katakanlah Cia tidak sopan tapi dia benar-benar kesal dengan daddy nya karena sudah menipu Cia yang polos ini.

Cia langsung menatap Ken dengan melotot kan matanya, namun bukannya terlihat seram tapi terlihat menggemaskan, hal itu yang membuat keluarganya gemas terhadap tingkah Cia "Bangke diem aja deh, Cia yakin kalau bangke juga gak suka sama sayur." ucap Cia

Ken yang mendengar panggilan cia terhadap nya pun langsung menekuk wajahnya, hey lihat saja nama nya sudah sangat bagus Kenric Grissham Smits kenapa dipanggil Bangke cobak!

"sayang pliss deh kalau manggil abang jangan cuman diambil 'Ke' nya ajah tapi ken sayang Ken, gak elit banget deh Bangke, emang abang apaan." cetus Ken karena adek nya yang satu ini memang susah sekali dibilangin.

"emang Cia salah?" ucap Cia polos

"Salah, harusnya itu Abang Ken. Bukan bangke!" Ngegasnya

"kan Cia udah manggil abang terus ditambah nama abang, kalau disambung kan bener jadi Abangke. Berhubung sulit jadi Cia ambil gampangnya Bangke," sambung Cia sambil mengerjab kan mata nya beberapa kali. Jangan lupakan senyum polosnya yang dia tunjukkan kepada kelurganya.

Ge yang tidak tahanpun langsung mencium pipi chubby adiknya yang saat ini duduk anteng di pangkuannya.

Keluarganya yang mendengar ucapan Cia langsung tergelak, jawaban yang sangat polos sekali. itu sebuah pernyataan apa hinaan. Berbeda dengan Ken yang muka nya semakin ditekuk mendengar jawaban adeknya yang sangat polos ini.

"serah deh dek abang capek. " ucap Ken

"abang capek? Mau Cia panggilin tukang pijit?" tanya Cia

"auah gelap" ucap Ken sambil mengelus dada nya berusaha sabar.

untung adek tersayang kalau bukan udah gw buang ke segitiga bermuda gerutu Ken pelan takut didengar keluarganya, bisa gawat dia kalau keluarganya tau.

"Sudah-sudah ayo kita mulai makan!" titah daddy, gak bakal ada habisnya jika perdebatan ini dilanjutkan

Lalu mereka melanjutkan sarapan pagi dengan keadaan hening, jangan lupakan Cia yang makan diatas pangkuan Ge.

👀👀

~Mansion Priatama

Sama seperti yang dilakukan keluarga Smits, keluarga Priatama saat ini juga sedang sarapan pagi.

Setelah selesai barulah mereka pergi ke ruang keluarga untuk menghabiskan waktu bersama. Memang disaat weekend ini lah mereka bisa berkumpul. Jika hari-hari biasa mereka di sibukkan dengan bekerja dan bersekolah.

"Abang gimana sekolahnya?" Tanya Septiana Priatama terhadap putra satu-satunya.

" Lancar ma. " Jawab lelaki tampan yang tak lain adalah Stefano Ewald Priatama. Stefano merupakan anak pertama dari Septiana Priatama dan Axel Ghaisan Priatama.

Stef saat ini sekolah di Smits International High School yang duduk dikelas XII. Stef termasuk sahabat Ken kakak Cia, mereka sudah bersahabat dari SMP, Stef tau bahwa Ken memiliki seorang adik perempuan namun dia tidak pernah melihat wajah Cia karena jika ingin bertemu ada saja halangan nya namun Stef tidak begitu peduli, toh dia berteman dengan Ken jadi buat apa kepo in adek nya. Stef termasuk orang yg sangat dingin, tegas dan irit bicara, semua sifat itu diturunkan dari ayahnya

Stef juga merupakan seorang leader Geng motor Orions, Orions adalah geng motor yang dulunya di ketuai Axel, namun sekarang jabatan itu sudah digantikan oleh anaknya.

Orions ini bukan sekedar geng motor yang kerjaannya cuman membuat masalah, meresahkan masyarakat, merampok, dan balapan. Tapi Orions adalah geng motor yang membantu pihak kepolisian, membantu masyarakat yang memang sedang kesusahan. Orions memang sering melakukan balapan motor tapi itu semua dilakukan karena musuh mereka yang memang mencari-cari masalah dulu. Orions tidak akan pernah mengganggu jika kenyamanan mereka tidak diusik.

Septiana hanya mengangguk kan kepala sambil tersenyum, lalu mengalihkan tatapannya kepada anak bungsu.

" Kalau Nata gimana sekolahnya sayang" tanya septiana kepada putri kecilnya

" Baik ma seperti biasa, cuman kemaren ada sedikit masalah ma, mama tau enggak?" Ucap Natalie Ainsley Priatama sering dipanggil Nata merupakan anak bungsu keluarga Priatama yang saat ini masih duduk di kelas 6 Sd.

Nata adalah gadis yang sangat cantik, bulu matanya yang lentik, hidung yang kecil tapi mancung. Nata termasuk anak yang hiperaktif, ceria dan lugu.

" Ya enggak dong sayang, kan belum cerita sama mama." ucap sang mama

" Iya juga ya, hehehhe" jawab Nata cengengesan. Papa dan abang nya hanya tersenyum dan melihat Nata, mereka ingin tau apa yang akan dikatakan anak itu.

" Itu loh ma, masak tadi disekolah ulangan matematika nya mendadak sih, gurunya kemaren-kemaren gak ngomong kalau mau diadain ulangan, terus niih yah ma waktu temen kelas nata komplain bu guru malah bilang gini 'tidak harus diperingatkan, kalian sudah besar, sudah kelas 6 sd yang sebentar lagi mau ujian seharusnya kalian faham bahwa kalian harus banyak belajar bukan cuma main hp doang' iiih kan jadi gak like mama..." ucap Nata menggebu-gebu jika mengingat kejadian ketika di sekolahnya, jangan lupakan ekspresi dan gaya yang meniru guru matematikanya.

"Terus gimana sayang, Nata bisa jawab ulangan nya enggak?" Tanya papa

"Nata bisa jawab pa, cuman Nata gak tau bener apa enggak, tapi Nata yakin kok jawaban adek pasti bener soalnya adek kan udh belajar sama kakak ganteng," muka yang tadinya menekuk kini langsung berbinar-binar ketika mengingat bahwa ada kakak tampan yang mengajari Nata

"Kakak ganteng?" Beo papa, mama dan abang

"Siapa kakak ganteng itu Nata?" Tanya Stef dengan ekspresi datar

TBC

Vote dan komen!

Possessive (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang