P A R T 51

25.7K 2.6K 313
                                    

Banyak typo!

Happy reading❤️

-

-

-

"Stef udah." Teriak Bayu kesekian kalinya, sedari tadi dia dan Andri berusaha memberhentikan Stef yang membabi buta menghabisi preman dan anggota avodar yang tersisa.

"Lepas!" sentak Stef dengan nada dingin

"Mereka bisa mati Stef." Geram Andri

"Tujuan gw emang buat mereka mati!" Tekan Stef disetiap kalimat

"Kita udah menang. Lebih baik kita cari Cia, inget prioritas kita disini buat bebasin Cia."

Deg

Ucapan Bayu membuat tubuh Stef menegang. Bagaimana bisa dirinya lupa dengan tujuan awal untuk membebaskan Cia dari Satria. Bagaimana bisa dirinya melupakan gadisnya. Pikiran Stef blank ketika melihat keadaan Ken yang kritis hingga dia melupakan tujuan awalnya.

"Cia." Lirih Stef sambil menatap Bayu dan Andri

"Ya, kita cari Cia sekarang." Intrupsi Andri, kemudian mereka bertiga berpencar untuk mencari keberadaan Cia Mereka yakin jika Cia tidak berada jauh dari sini.

Ken sendiri sekarang sedang kritis, ya separah itu. Avodar sangat licik, dengan teganya mereka sudah melumuri pisau yang digunakan untuk menusuk Stef dengan racun. Entah racun apa yang mereka gunakan hanya tim medislah yang paham.

"Gimana?"tanya Stef setelah mereka bertiga berpencar mencari keberadaan Cia.

"Gw cari digudang gak ada." Seru Bayu

"Dalam markas udah gw cari keseluruh penjuru tapi gak ada." Ucap Andri

"Gw juga gak ketemu." Lesu Stef, entah lah dia harus bagaimana saat ini. Dia takut jika sampai terjadi sesuatu dengan Cia. Demi apapun Dia tidak akan memaafkan dirinya jika sampai Cia terluka.

"Kamu dimana baby." Lirih Stef

"Rooftop!" Pekik Bayu

"Maksudnya?" Tanya Andri

"Diantara kita bertiga belum ada yang mencari Cia dia rooftop kan?" Tanya Bayu pada Andri dan Stef yang langsung dijawab gelengan kepala oleh mereka.

"Ya udah sekarang kita cari disana!" Geram Bayu karena kedua temannya yang sangat lemot disaat situasi seperti ini.

Tanpa berbicara lagi Stef langsung berlari menuju rooftop, semoga saja Cia berada disana. Hanya itulah keinginan Stef.

Brakk

Stef menendang pintu rooftop dengan sangat kencang.

Kosong

Itulah yang menggambarkan keadaan rooftop saat ini, hanya ada sebuah kursi kosong, tali dan beberapa kaleng bekas minuman yang berserakan.

Stef menjatuhkan tubuhnya, tak kuat menopang tubuhnya sendiri. menatap kedepan dengan pandangan kosong, tak tau harus mendeskripsikan seperti apa kondisinya saat ini. Pikirannya menerawang jauh. Menerka-nerka apa yang sedang terjadi dengan gadisnya.

Bayu dan Andri manatap Stef iba. Seorang Stef yang selama ini mereka kenal kejam, angkuh, dingin dan tak tersentuh kini terlihat sangat frustasi hanya karena seorang wanita. Stef yang mereka kenal sangat anti dengan yang namanya wanita kini dia merasa tak berdaya, tak berguna sebagai seorang laki-laki yang seharusnya bisa menjaga kekasihnya.

Possessive (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang