Happy reading❤️
***
Saat ini diruang rawat Cia sudah ada sahabatnya yang menemani dia, setelah Stef keluar bertepatan dengan sahabat Cia yang datang untuk melihat keadaannya. Disana juga ada ada Ken, Ken memang tidak jadi menyusul Stef karena Cia sendiri lah yang tidak mengizinkannya. Ken hanya bisa mengiyakan karena itu permintaan adik nya, tidak ingin mengecewakan Cia lagi. Lagian disini perempuan semua, orang tua juga belum datang ya walaupun ada banyak bodyguard tapi kan tidak ada yang tau apa yang terjadi kedepannya, dia hanya siaga saja takut kejadian tak diinginkan terjadi. lagi
"Cia tadi dapet salam dari temen kelas, katanya Cia harus cepet sembuh biar bisa sekolah lagi."
"Cia udah sembuh kok Shev, ucapin makasih buat mereka karena udah peduli sama Cia dan makasih juga yah buat kalian yang udah repot bolak balik kerumah sakit," tulus Cia menatap sahabatnya.
"Gak perlu ngucapin makasih Cia, dalam persahabatan gak ada kata maaf dan terimakasih. Kita itu tulus sahabatan sama lo gak ada niatan apapun. So sudah kewajibannya kita peduli sama sahabat yang lain kalau dia lagi susah." Bijak April mengelus rambut Cia.
"Iya Ci, lo paling muda diantara kita berlima jadi kita udah anggep lo adik kita, kewajiban kakak harus menjaga adik nya iya kan." Timpal Ara disetujui oleh lainnya.
"Cia mau makan buah apa?" tanya Lisa
"Jeruk." Dengan sigap Lisa mengupaskan Jeruk untuk Cia
Ken yang melihat interaksi Cia dan sahabatnya hanya bisa tersenyum dan bersyukur karena Cia dipertemukan dengan sahabat yang menerima Cia apa adanya. Dulu sebelum sekolah Ken sudah was-was terhadap Cia, Ken sadar jika Cia itu manja, cengeng, dan polos pasti banyak orang yang tidak senang dengan sifatnya itu, itu yang dia takutkan selama ini apalagi dengan marga Cia, siapa yang tidak ingin dekat dengan keluarga Smits? Musuh saja ingin berdekatan. Namun ketakutan itu sirna ketika mengingat betapa perhatiannya mereka kepada adik nya.
"oh iya sampek lupa, ini ada titipan juga dari temen kelas sama fans lo Ci, mereka pengennya jenguk lo, ya walaupun perwakilan namun apa boleh buat kalau lo dijaga begitu ketat, mereka sebenarnya udah sampek di loby loh cuman mereka puter balik soalnya pada takut." Ujar Sheva menyerahkan sesuatu kepada Cia, meskipun Cia masih terbilang anak baru tapi banyak sekali yang menyukai dirinya, ya walaupun ada juga yang bulshit siih, you know lah apa maksudnya.
"loh kenapa takut?"
"Gimana gak takut Ci, itu om om yang didepan bejibun banyak nya, mana muka nya serem-serem pakek baju serba item, botak lagi behh auto mengkilat." Seru Ara begitu mengingat bodyguard yang ditugaskan menjaga keamanan Cia.
"Kan bisa ngomong kalau mereka temen Cia."
"lo gak tau ya, yang boleh jenguk lo itu cuman orang-orang terdekat kalau cuman temen biasa mah kaga dibolehin, kita ajah sebagai sahabat lo hampir didepak tapi untung ada kak Candra waktu itu." Jelas April.
"Cia gak tau kalau masalah itu, tapi kalian gak diapa-apain kan?"
"gak kok cuman si Ara ajah yang kenak dorong untung tu kepala gak sampek kepentok tembok kalau sampek kepentok gw pastiin tu otak tambah miring." Santai Sheva.
"kalian mah jahat ma gw, eh tapi yah gw masih belum terima sama tu om botak, berani-berani nya dia dorong Princess Ara belum tau ajah Ara siapa." Pongah Ara sambil mengibaskan rambutnya yang tidak sengaja mengenai mata April.

KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive (END)
RandomFiksi✓ ||•POSSESSIVE•|| Menceritakan seorang anak perempuan yang begitu manja terhadap keluarganya yang memiliki 3 orang kakak laki-laki yang begitu possessive bukan hanya abang tapi seluruh keluarga nya sangat-sangat possessive. Hal ini lah yang me...