Possessive (END)

P A R T 35

Banyak typo yuk bantu temuin

Masih nungguin cerita Cia dan Stef gak?

Kalian dari kota mana? Yuk absen biar tau

Happy reading❤️

-

-

-

Disinilah keenam laki-laki tampan namun beda usia berada dalam sebuah ruangan luas namun sunyi, pencahayaan yang tidak terang, tidak juga remang-remang terkesan standar. Jika kalian berfikir bahwa ruangan ini adalah ruangan eksekusi maka jawabannya salah! Bukan, ini bukan tempat untuk mengeksekusi tapi ini adalah ruangan rahasia yang berada dalam mansion Smits, tidak ada yang tau kecuali sang kepala keluarga dan ketiga putranya.

Tempat ini menjadi pilihan mereka untuk membahas mengenai pelaku yang buat Cia terbaring dirumah sakit. Tidak lebay hanya saja mereka tidak ingin pembicaraan mereka kali ini sampai terdengar oleh orang yang salah, hanya mewaspadai saja.

Disini sudah ada para lelaki Smits dan juga Priatama, ya Axel atau papah Stef akan ikut turun tangan langsung. Ingin tau siapa bajingan yang sudah berani-beraninya membuat seorang gadis polos yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri kritis dirumah sakit bahkan nyaris koma.

Diam, itu yang saat ini mereka lakukan, menerawang kejadian-kejadian beberapa waktu lalu, dan saat ini mereka harus siap mendengar informasi apa yang akan mereka terima.

“jadi?” suara Stef yang membuat mereka tersadar dari lamunannya, dirasa sudah sekitar 25 menit yang lalu mereka berada disini tapi tidak ada yang membuka suara. Disini hanya Stef yang tidak tau apa yang akan mereka bahas. Ketika dia baru memasuki ruang rawat Cia tadi Ge hanya mengatakan ada hal penting mengenai Cia tentu saja Stef langsung mengiyakan walaupun sempat ada perdebatan panjang dengan gadisnya.

Cia, gadis itu tadi sempat menangis karena ditinggal oleh Stef, sudah sedari sore dia menunggu Stef pulang dari kantor tapi baru saja pulang dari kantor langsung meminta izin pergi lagi. Siapa yang tidak kesal, dia itu lagi sakit kenapa malah ditinggal terus! Katakanlah Cia manja tapi memang itulah dia. Dari kecil sudah terbiasa manja jadi sekali dia diabaikan dia tidak suka.

“saya sudah menemukan pelakunya.” Ucap Ge terkesan santai namun tidak dengan raut wajahnya yang langsung merah padam, Stef yang mendengar ucapan Ge langsung menegang. Ini, kabar ini yang selalu dia tunggu-tunggu selama beberapa hari belakangan ini

“siapa?” Tanya Stef, dia sudah tidak sabar ingin mengetahui siapa bajingan yang berani-beraninya melukai gadisnya, bahkan dia sangat menjaga gadisnya tapi dengan seenak jidatnya kaparat sialan itu melukai gadisnya. Tidak ada kata ampun camkan itu!

“DION.” Teriak Ge, masih ingat Dion kan? Bodyguard yang selalu bersama Ge, berjanji akan mengabdi kepada keluarga Smits terutama tuannya. Dion datang membawa sebuah flashdisk ditangannya.

“iya tuan.” Ucap Dion yang membungkukkan badannya

“jelaskan!” perintah Ge yang langsung dilaksanakan oleh Dion.

“bisa anda liat tuan, disini berawal dari nona Cia yang berada disebuah taman sekolah yang dekat dengan gudang tempat kejadian itu, nona Cia berada disana dalam keadaan menangis namun tidak lama kemudian muncul sosok pria berjubah hitam yang membawa balok kayu. Dia memukul nona dengan menggunakan kayu itu dan dengan tidak ada rasa kemanusiaannya dia juga menyeret nona yang saat itu pingsan.”