Happy reading❤️
***
"waah kakak dari keluarga Smits, berarti kakak adik nya bang Ken ya?" Nata bertanya karena dia mengingat bahwa marga yang dipakai Cia sama persis seperti teman abang nya yang tak lain adalah Ken.
"Nata kenal sama abang nya Cia?" Tanya Cia, karena dia kaget, bagaimana bisa gadis kecil di sampingnya ini kenal dengan abang nya.
"bang Ken temennya kak Stef, masa kak Cia ga tau siih sama kakak aku, padahal mereka udah temenan lama." heran Nata, karena dia tau betul siapa saja teman abang nya apalagi ken dan Stef berteman juga sudah lama.
"maaf Cia gak tau temen abang, apalagi abang jarang bawa temen ke mension kalau pun bawa pasti Cia bakalan di dalam kamar,"
"kak Cia betah gitu di dalam kamar mulu?" nata juga dibuat bingung dengan Cia, bagaimana bisa selama ini dia berdiam di rumah atau dikamar saja, sedangkan dia saja sudah pasti bakalan mencak-mencak kalau dikurung seperti itu.
"sebenernya engga, tapi kata daddy sama bang Ge Cia ga boleh keluar tanpa pengawasan mereka, awalnya Cia ngambek sama daddy dan juga abang tapi kata mommy itu semua demi kebaikan Cia jadi Cia harus nurut sama peraturan dan Cia udah mulai terbiasa." entah kenapa Cia malah curhat dengan orang baru, padahal Cia merupakan tipe orang yang pemalu jika dengan orang baru. Saat bercerita dengan Nata Cia jadi merasa nyaman, akhirnya dia bisa memiliki teman baru walaupun nata terbilang masih anak-anak . Yah belum tau kan kenapa Cia baru memiliki teman? Jawabannya karena selama ini Cia homeschooling.
"terus selama ini sekolah kakak gimana?" Tanya Nata, dia begitu kepo dengan kehidupan Cia, anak sd zaman sekarang sangat ingin tau kehidupan seseorang.
"Cia selama ini homeschooling." jawab Cia dengan raut wajah yang begitu sedih, bagaimana tidak sedih selama ini dia merasa kesepian. Dia ingin seperti anak pada umum nya yang memiliki teman, hangout bareng teman, bisa curhat.
Walaupun selama ini keluarga Cia selalu ada buat Cia tapi tetap saja Cia juga ingin memiliki teman dekat atau bisa dibilang sahabat.
"jadi kakak gak punya temen sama sekali dong, kakak gak usah sedih sekarang Nata itu teman kakak, Nata udah anggep kak Cia sebagai kakak Cia, kakak mau yah?"
"mau mau mau, Cia mau banget, aaaa makasih nata udah mau jadi temen Cia." seru Cia sambil memeluk Nata
"uuuu kak Cia menggemaskan sekali sihhh." nata mencubit kedua pipi Cia yang chubyy itu, dia sudah tidak tahan lagi karena sedari tadi pipi itu minta di gigit, kan Nata jadi greget sendiri.
"auu sakitt." mata Cia sudah mulai berkaca-kaca karena Nata mencubit begitu keras hingga merah.
"eh eh maaf, aduuh Nata kelepasan." Nata gelagapan saat melihat mata Cia mulai berkaca-kaca, dia mencoba menenangkan Cia, bisa berabe dia jika ketahuan membuat anak orang menangis.
Disisi lain dari tadi seorang laki-laki dengan perawakan tinggi mencari-cari adik nya, niat nya ingin mengantar nanti sore tapi tadi teman nya mengajak nongkrong nanti jadilah dia mengantar siang ini, dia tidak mau dianggap mengingkari janji nya.
Setelah mengelilingi toko buku akhirnya netra hitam pekat itu melihat dua orang gadis di pojokan, yang satu sudah dipastikan bahwa itu adik nya tapi yang satu lagi dia tidak kenal, entah lah mungkin adik nya itu bertemu dengan teman nya. Tapi ada yang aneh, kenapa adik nya seperti orang yang sedang ketakutan, gelisah dan gadis disampingnya terus saja menunduk sambil memegang kedua pipi nya. Karena dia sudah penasaran jadilah dia menghampiri kedua gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive (END)
AcakFiksi✓ ||•POSSESSIVE•|| Menceritakan seorang anak perempuan yang begitu manja terhadap keluarganya yang memiliki 3 orang kakak laki-laki yang begitu possessive bukan hanya abang tapi seluruh keluarga nya sangat-sangat possessive. Hal ini lah yang me...