Happy Reading❤️
***
Didalam mobil Nata terus saja mengoceh, dia menceritakan tentang Cia kepada Stef, ya setelah Cia dan Ken pulang duluan Nata langsung mengajak Stef pulang karena dia sudah tidak mood lagi.
Dia merasa bersalah kepada Cia bayangkan saja baru berteman dia sudah membuat anak orang menangis walaupun dia tau bahwa Cia sudah memaafkan.
Satu hal yang dia tau tentang Cia, cengeng. Yaah Cia sangat cengeng tapi itu cocok dengan raut wajah nya yang begitu menggemaskan dan juga lingkungan keluarganya. Hidup dikelilingi orang-orang yang begitu over protective membuat dia cengeng dan manja.
“menurut kak Stef, kak Cia bakalan maafin Nata gak?”
“ya.” jawab Stef singkat
“bagaimana bisa kak? Kita baru berteman tapi Nata udah bikin kak Cia nangis pasti dia gak bakalan mau lagi temenan sama Nata.” ujar Nata sedih
“enggak, kakak yakin Cia gak bakalan marah tadi hanya kecapean maybe.” jawab Stef tetap fokus kedepan sesekali melirik Nata.
“kakak tau gak, kalau kak Cia selama ini gak punya teman dan Nata teman pertama dia, dia selama ini homeschooling kasian yah kak Cia dari kecil dikurung mulu kalau Nata jadi kak Cia mending Nata kabur aja deh beneran gak bakalan kuat.” crocos Nata
“Nata!”
“jaga ucapan mu, melarikan diri tidak semudah yang kamu bayang kan, memangnya kamu tidak tau siapa keluarga Smits, mereka bukan keluarga biasa sudah dipastikan kalau Cia adalah kesayangan mereka, dan kamu jangan pernah berfikir untuk kabur dari rumah!” peringat Stef, heran deh kenapa Nata bisa berfikir sedangkal itu. Inget stef adik mu masih SD payah lu stef
“maaf Nata gak bermaksud gitu kak, tadi reflek aja mulut nya.” sesal Nata
"Hm,"
Tiba di mansion mereka melihat mama sendirian sambil nonton televisi karena sudah dipastikan suaminya ada di kantor.
“mama.” panggil Nata
“loh kalian udah pulang, mana belanjaannya kok kalian gak bawa apa-apa kan kalian pergi ke mall?” mama heran melihat kedua anak nya ini yang tidak membawa apapun.
“nangisin anak orang.” sahut Stef singkat
“hah?” bingung mama
“Nata tadi nyubit pipi temen baru Nata ma terus dia nangis.” bukan Stef yang jawa tapi Nata.
“kok bisa siih, nata jangan jahil iih itu anak orang!”
“habisnya nya dia kayak boneka hidup ma, muka nya cantik banget apalagi pipi nya itu looh iih bikin greget, Nata jamin kalau mama ketemu kak Cia pasti pengen gigit pipi nya.
“Cia?” beo mama, setau dia anak nya ini tidak memiliki teman yang bernama Cia
“adik nya Ken, dari keluarga Smits,” jawab Stef
“oooh anaknya Sarah, mama juga penasaran sama muka dia karena selama ini Cia gak di publish, pasti banyak yang gak tau kalau keluarga Smits punya anak perempuan hanya beberapa orang yang tau.”
“Stef ke kamar,” pamit Stef
Entah lah ada apa dengannya, sedari tadi fikirannya mengarah ke Cia Cia dan Cia! dia tidak tau ada apa dengan dirinya nya. Tidak biasanya dia seperti itu apalagi mengingat bahwa tadi sempat mengusap pipi chubby itu. Selama ini dia tidak begitu peduli untuk hal-hal kecil terutama seorang cewek.
Tanpa sadar bibir itu melengkung ke atas, Stef tersenyum tipis sangat tipis.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive (END)
RandomFiksi✓ ||•POSSESSIVE•|| Menceritakan seorang anak perempuan yang begitu manja terhadap keluarganya yang memiliki 3 orang kakak laki-laki yang begitu possessive bukan hanya abang tapi seluruh keluarga nya sangat-sangat possessive. Hal ini lah yang me...