DAY - Part 56 : Peduli

1.3K 245 67
                                    

ANYYONGG!
Hehe apa kabar?  Makasi loh dah didoain wkwk.  Padahal aku yang mutusin,  dianya yang gamau putus,  sana huss doain dia aja wkwk. 

Dahla gamau curhat.  Kabar gembira, aku dah siapin draft gaiss buat spin off dari DAY!! YEYY!!!

Harus dibaca!  Aku maksa!
Mau ikutan gc gak?  Pada mau di line apa wa apa tele?  Helplah jawab,  ntar aku drop nomer deh kalau mau :)

Buat pembaca baru,  anyyong!  Panggil Kei atau Kia aja ya!  Jangan thor, gasukaa aja wkwk

Happy Reading 🌈

*****

Cause,  i want you.
- Galin Alterio -

Music by :
Ariana Grande - My Everything 🎶

*****

Pagi menjelang. 

Semalaman penuh kedua remaja itu tertidur dengan lelap diatas gubuk tua dengan hujan yang mungkin baru berhenti tepat saat subuh tadi.

Udara masih benar-benar dingin saat Prilly terbangun dari tidurnya. Gadis itu meringis kecil merasakan ada benda berat yang menimpa perutnya.  Ketika menoleh,  matanya sedikit membelalak melihat tangan Galin berada diatas perutnya.  Gadis itu memiringkan kepalanya,  menatap Galin masih menutup matanya dengan satu lengan yang digunakan oleh Prilly sebagai bantalan semalaman.  Kepalanya masih bersandar pada kepala gubuk,  tidak sepenuhnya tiduran seperti Prilly. 

Astaga pasti Galin sangat kram semalaman tidur dengan posisi setengah duduk seperti ini. 

"Al," panggil Prilly sedikit bergeser dan hendak melepaskan pelukan Galin dari perutnya.  Bisa-bisa kalau sampai sahabatnya tahu dia semalaman tidur disini, berdua dengan Galin dengan posisi sangat dekat begini, Prilly tidak tahu apa yang akan mereka pikirkan. 

"Galin bangun,  udah pagi," ujar Prilly serak. Gadis itu mengucek matanya pelan. Beranjak bangun perlahan.  Namun tangannya terhenti saat menyentuh lengan Galin diatas perutnya.. "Al?" gadis itu sedikit mengerjap, "Al ini dingin banget tangan lo," Prilly mendongak untuk memastikan bahwa Galin baik-baik saja.

Namun sialnya, saat mendongak gadis itu terkejut melihat wajah Galin sangat pucat dengan bibir membiru. 

"Galin?" Prilly terperanjat bangun. Gadis itu menyentuh pipi Galin,  namun saat Prilly menghindari tubuhnya --yang sejak semalam dijadikan tumpuan dari tubuh Galin,  cowok itu sontak tumbang begitu saja.  Terjatuh diatas gubuk dengan lemas. 

"Ya Allah Ali!!" teriak Prilly terkejut.  "Ali? Al,  lo kenapa?  Al bangun!" teriak Prilly menepuk tubuh Galin yang tertidur dengan suhu dingin luar biasa. 

Gadis itu sontak melepaskan jaket Galin yang pasti semalam dipakaikan oleh cowok itu kepada tubuh Prilly saat gadis itu terlelap. 

"Ali, jangan bikin gue khawatir, ayo bangun.." Prilly menahan gemetar di tubuhnya dan memakaikan jaket itu untuk menutupi badan Galin yang benar-benar dingin. Ketika telapak tangannya menyentuh kening Galin,  barulah dia bisa merasakan bahwa suhu tubuhnya sangat tinggi.  Bisa dipastikan Galin demam.

"Ali," gumam Prilly seraya mengusap airmatanya yang tiba-tiba menetes. Gadis itu mengecek denyut nadi Ali, dan perasaan cemas itu kembali bergumul menjadi satu.  "Ya Allah, Al kenapa denyut lo lemah banget. Gue harus gimana?" panik gadis itu.  "TOLONG!!!" teriak Prilly dengan nyaring. 

Destiny And You [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang