DAY - Part 36 : Gadis baru dan pengeroyokan

12K 710 102
                                    

HAIII!! ANYYONG!!!
Aku lagi suka nulis yha:) jadi tenang aja. Kayaknya i will say this, aku mager ngecepet-cepetin tamatin ini cerita.  Walaupun ada target harus selesai cepet sih. But, tenang aja. Aku udah siapin cerita lain.

Menurut kalian, kalau aku bikin cerita but pake nama "Digo" dan "Sisi" dengan visual sama, ada yang mau baca gak?  Kalau engga, aku gajadi publish:)

Btw, thanks buat supportnya ya.  Yey, masuk nominasi wattys, dah sering sih, tapi baru ini aku tulis bener wk. Aku ikutin wkwk.  Mohon supportnya ya.

Jangan lupa VOTE COMMENT dan wajib FOLLOW me ya!  Kalau ga follow ga asik.  Kalian harus hargain aing ya :) mikir loh say nulis tuh wk.  Jadi gak susah kan?  Mencet follow doang. Plus vote.  Nahh, ntar komen. Mo next doang aku pun ikhlas.  But terimakasih buat yang komen about isinya.  I REALLY LOVE U ALL! 

YANG SAYANG SAMA DAY SINI ABSEN DULU! 

Sumpah ini bakalan panjang bgt kek coki-coki 😼

Happy reading 🌈

****

( good night everyone )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( good night everyone )

***

Entah bagaimana prosesnya, tapi sekarang, cinta itu memang mengalahkan segalanya. 

- Galin Alterio -

Play music by :
Blank space - Taylor Swift 🎶

***

Prilly menatap kearah ketiga sahabatnya dengan tatapan yang sulit diartikan sejak tadi.  Gadis itu ditemani oleh Gavin yang tidak berhenti menenangkannya tepat ketika Prilly menyeret ketiga sahabatnya untuk menjauhi keramaian tepat saat bel pulang sekolah berbunyi.

"Udah Pril," kata Gavin untuk kesekian kalinya. "Lo jangan terus-terusan gini.  Kasihan temen lo," kata Gavin masih berusaha membela ketiga sahabat Prilly yang sekarang tertunduk tak menatap gadis itu.  Jelas, Gavin tau Prilly tengah kecewa.

Prilly menghela nafasnya.  Gadis itu akhirnya memilih meraih tasnya diatas meja batu yang ada ditaman sekolah tersebut. 

"Gue cabut," katanya berpamitan tanpa mau berucap lebih lagi. Dia beranjak begitu saja darisana. Membuat Jean, Keira dan Shafa kompak mendongak pada Prilly. 

"Pril," panggil Jean yang langsung berlari meraih tangan Prilly.  Disusul oleh Keira dan Shafa yang langsung mendekatinya.  "Maafin kita kek Pril, kita khilaf," kata Jean akhirnya buka suara.

Destiny And You [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang