Hihi lucu banget readers aku ya ampun gemes wkwk
Jangan ngamuk ah, jangan nangis juga. Lupa kemaren mau nyuruh sediain tisu. Btw aku juga gatau itu sad end atau happy end.-------------------------------------------------------------------
I hope you happy, but don't be happier
- Destiny and You -
----------------------------------------------------------
HAPPY READING
----------------------------------------------------------
Gemericik hujan masih turun membasahi bumi. Membuat sebagian orang bahkan malas untuk keluar rumah, suasana sangat dingin dan semua orang seperti berondong-bondong untuk menepi sejenak demi menghindari air langit tersebut.
Berbeda dengan beberapa setia berdir dibawah rintik hujan dengan beberapa payung hitamnya. Memandangi gundukan tanah yang terlihat masih basah.
Beberapa remaja berpakaian hitam itu nampak masih menatap nanar pada gundukan tanah didepannya ini. Tak percaya bahwa orang ini meninggalkan mereka begitu cepat.
Gavin yang pertama menunduk, menaburkan bunga diatas makam tersebut. Matanya tertutup oleh kacamata. Walaupun begitu, terasa jelas atmosfer bahwa dirinya merasa begitu kehilangan.
"Gue bakal kangen lo," kata Gavin lembut. Tersenyum kecil meletakkan sebuket bunga diatas makam tersebut. Mundur kembali ke posisinya disamping Keira yang dan membawakan payung yang tadi dipegang gadis itu.
"Baik-baik diatas sana," Keira ganti menaruh sebuket bunga diatas makam tersebut. Setelahnya dia mundur, bergantian dengan yang lain.
Giliran Jidan dan Jean. Keduanya maju, mendekat dan Jidan menunduk duluan, memberikan sebuket bunga diatas makam itu dengan senyumnya.
"Hai cantik, ih udah bobok tenang ya disana?" tanyanya dengan nada ceria ala Jidan. Walaupun semuanya tau, cowok itu tengah menyembunyikan kesedihannya. "Ga asik ah, belom juga kita ngedate barengan, gue sama Jean dah jadian loh." kata Jidan yang dihadiahi senggolan kecil oleh Jean.
Jidan terkekeh pada Jean, lalu menabur bunga diatasnya. "Udah ga kerasa sakit lagikan? Baik-baik disana ya. Gue bakalan kangen lo juga." ujar Jidan yang diangguki oleh Jean.
Gadis itu menunduk, "Maaf," ujarnya kecil. "Semoga lo bahagia diatas sana ya," seulas senyum kecil terbit di bibir Jean.
Shafa mendekat dengan Nathan yang tak lepas memeluk bahunya agar tak terkena air hujan. Tatapan cowok itu masih datar, menyaksikan makam didepannya ini.
"Lo gaboleh cengeng lagi. Pasti udah bahagia diatas sana. Kita bakalan kangen lo," Nathan meletakkan buket bunga ke makam tersebut diiringi oleh Shafa yang menabur bunga diatasnya.
"See you when i see you," kata Shafa kecil.
Keduanya mundur. Membiarkan tanah dengan banyak bunga tersebut semakin basah diguyur air hujan.
Shafa mendongak kecil menatap Nathan, memperhatikan cowok itu yang hanya menatap lurus pada gundukan tanah itu. Setelahnya gadis itu menunduk kecil.
"Berdoa aja," kata Nathan lembut seraya mengusap kecil rambut Shafa. Menarik gadis itu kedalam pelukannya. "Dingin?" tanyanya yang sontak diangguki Shafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny And You [ COMPLETE ]
Fanfiction[ FOLLOW FIRST! ] Follow first buat membaca becoz ada beberapa part yang diprivat. Tak kenal maka tak sayang. Jadi, ayo kenalan dulu sama authornya. Haii aku Keiraa ❤ Don't jugde the book by its cover. Ini bukan cerita cinta Ali Prilly doang kok di...