Greget akutu baca komen kalian haha
Gemes sendiri.
Kalem kalem, itu belom apa apa. Siapkan hati dulu yaaaa:)) semoga ga potek tbtb. WkAnjir gue seneng.
Note : part ini bakalan sangat menguras emosi. Jangan sampe banting kaca ataupun nimpuk mantan pake batu ya kalau kesel. Kalem kalem.
Happy reading 🌈
***
"Pril!"
Prilly yang tengah memainkan ponselnya menoleh ketika ada yang memanggilnya.
"Eh lo Je, tumben berangkat pagi banget?" tanya Prilly mengerut. Gadis itu memasukkan ponselnya setelah membalas pesan Revan jika nanti sore kakaknya itu tidak bisa menjemputnya.
"Iya, bareng bokap," Jean cengengesan. "Lo sendiri kenapa pagi banget?" tanya Jean seraya melirik jam tangan pinknya.
"Abang gue mau apelin ceweknya. Sakit katanya," cibir Prilly. "Sekalian piket sih tapi gue, jadi yaudah gue iyain tadi." cewek itu mengangkat bahunya.
"Oh ya, semalem pulang sama Ali ya lo? Diajakin ngedate kemana lo?" tanya Jean mengerling usil.
Prilly sontak menoleh, bisa Jean lihat, pipi gadis itu sedikit memerah. Senyum cerah Jean semakin terpancar. Pasti ada sesuatu sampai Prilly blushing seperti itu.
"Apaan? Orang cuma anter balik doang. Tau tuh, kebanyakan bensin kali." celetuk Prilly sok cuek. Padahal bibirnya sudah berkedut ingin tersenyum.
"Aaa boong," Jean menoel pipi Prilly usil, "Ditembak ya lo?" tebaknya sumringah.. "Yakan?? Yakan? Udah jadiankan?!" tuduh Jean heboh. "Astaga Prill!" Jean sudah heboh menghentakkan kakinya.
Padahal Prilly langsung menoyornya kencang.
"Anjir diem lo, ngaco amat anjay." protesnya kesal.
"Ihh sakit," Jean cemberut mengusapi kepalanya. "Ya abis pake segala ngajak balik bareng. Pipi lo merah lagi tadi pas gue tanya. Bikin orang curiga aja, gimana gue gak nuduh lo jadian." gerutunya sebal.
Prilly hanya tertawa mendengarnya.
"Apaan sih, orang dia cuma beliin gue martabak ditempat lain. Ngajak makan terus anter pulang. Udah, gitu doang." jelas Prilly jujur.
"Berdua?" Jean benar-benar tersenyum lebar. Pikirannya tidak akan meleset kali ini, Ali benar-benar suka dengan sahabatnya ini pasti.
"Iyalah berdua, lo pikir mau ngajakin Mamanya?" tanya Prilly malas sambil memutar bola matanya
"Kyaaaa!!!" pekik Jean girang lalu memeluk Prilly senang, "Ya ampun fix Pril, cinta lo gak bertepuk sebelah tangan.. Ali juga suka banget sama elo tuh!!!" pekiknya semangat.
"Jeee!!!" Prilly membungkam mulut cewek itu. "Shhhtt, berisik banget sih lo!" kesal Prilly sebal. "Gak sekalian lo umumin pake toa sekolah aja biar semua orang denger!" protesnya kesal.
Jean hanya cengengesan dalam bekapan Prilly lalu melepaskan tangan cewek itu pelan setelah matanya meyakinkan agar Prilly melepaskannya.
"Ya abis gue seneng sih, Ali semalem ajakin lo ngedate gitu. Kan artinya kalian berdua dah masuk tahap pdkt paling serius tuh," celetuknya dengan senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny And You [ COMPLETE ]
Fanfiction[ FOLLOW FIRST! ] Follow first buat membaca becoz ada beberapa part yang diprivat. Tak kenal maka tak sayang. Jadi, ayo kenalan dulu sama authornya. Haii aku Keiraa ❤ Don't jugde the book by its cover. Ini bukan cerita cinta Ali Prilly doang kok di...