Anyyong!!!
Long time no see :)
(Jangann ngegas karena aku phpin kalian berminggu minggu wk)
AKU TU SIBUKK MAU JADI MABA WK. BTW MANA YANG DAH DITERIMA DI UNIVERSITAS FAVORITNYA? SELAMATT SEMUAA :) KITA SEANGKATAN WK.
YANG BELOM, JANGAN PATAH. AKU ADA BUAT KAMUU SAYAANGGG:)) ❤❤
***
Happy reading 🌈
***
Prilly dan Ali kini sedang berjalan menyusuri koridor sekolah dengan pandangan dari seluruh mata yang tidak lepas menatap keduanya yang tampak masih asik bercerita sendiri sambil bergandengan tangan.
"Gak gitu ya," Prilly tertawa keras ketika melihat wajah masam Galin. "Jahil banget sih kamu sekarang biee," Galin mencubit hidung gadisnya itu sambil meraih kepalanya dan diapit di ketiaknya.
"Aaaa, lepas-lepas," Prilly menjerit kecil sambil menepuki tangan Galin di hidungnya. "Panas Al! Ih, kalau panjang gimana!" protesnya seraya mengusapi hidungnya yang memerah akibat ulah usil Galin.
"Rasain," ledek Galin sambil tertawa. Cowok itu mendongak, dan seketika tertawa melihat wajah teman-temanya yang sudah menggeleng dengan heran didepan sana.
Terhitung sudah seminggu sejak kejadian mengerikan di kamar Galin, dan sekarang Galin dan Gavin sudah sama-sama keluar dari rumah sakit.
Hubungan keduanya juga sudah cukup membaik. Gavin bukanlah seorang yang pendendam. Bahkan dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak memperpanjang urusan ini. Mau bagaimanapun juga, Galin adalah saudaranya.
Hanya satu kenyataan yang menamparnya sekarang.
Dia harus menerima kenyataan bahwa Prilly akan menjauhinya dan memilih kembali pada Galin. Seandainya Gavin jahat, cowok itu tidak akan sudi gadis yang dia cinta bersama saudaranya itu. Dia memang brengsek, tapi Galin jauh lebih brengsek.
Tapi mungkin ini adalah cara paling baik untuk mereka. Gavin harus merelakan Prilly dan menimbun rahasia besar yang pasti akan membuat Prilly sangat murka dengan Galin.
Dia tau dan paham dengan watak gadis itu. Walaupun Prilly sayang dengan Galin tapi gadis itu pasti tidak akan sudi menerima cowok yang rela melakukan segala cara, bahkan sampai melukai orang lain demi dia.
"Pacaran terosss!!!" ledek Jidan yang sudah merangkul Jean yang kali ini terlihat anteng tanpa menolak sedikitpun didepan kelas mereka.
"Ya dongg, biar asik!" Galin tertawa sambil merangkul Prilly.. "Btw, keknya lo sama Jean makin lengket aja nih?" godanya.
"Udah luluh, Je?" tanya Prilly menggoda.
Jean mendongak sesaat. Wajahnya memerah namun disembunyikan dengan raut cueknya seperti biasa.
"Biasa aja," sahutnya menekan ego dalam-dalam. Gadis itu mengumpat dalam hati mendengar kekehan Jidan dan cowok yang berdiri disampingnya ini tampak sok asik menyugar rambutnya sambil menatapnya usil. "Alihin tatapan lo atau gue colok??" ancamnya galak.
Jidan terbahak. "Iya-iya sayang. Galak banget," godanya menoel dagu Jean dengan gemas.
"Wah wahh, couple baru roman-romannya makin fresh aja. Siap maju ke pelaminan nih kayaknya," goda Shafa yang sudah keluar menyusul Nathan yang tengah munggunya mengambilkan minuman gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny And You [ COMPLETE ]
Fiksi Penggemar[ FOLLOW FIRST! ] Follow first buat membaca becoz ada beberapa part yang diprivat. Tak kenal maka tak sayang. Jadi, ayo kenalan dulu sama authornya. Haii aku Keiraa ❤ Don't jugde the book by its cover. Ini bukan cerita cinta Ali Prilly doang kok di...