Sumpah gue jijik sama tulisan gue yang dulu anjir wkwk
Beneran se-disgusting itu tulisan gue. Dan masih ada yang baca? Demi apa wkwk.Semoga kalian suka yang ini deh. Maaf ya kalau masih banyak typo or something else. Gue beneran niat mau perbaikin ini aja. Semoga suka.
Never bored to say, VOTE, COMMENTS AND FOLLOW ME.
Happy reading 🌈
****
Sorak sorai para penonton benar-benar membuat suasana pertandingan semakin panas. Kali ini giliran anak ADHITAMA melawan anak Liberty. Semua kompak bersorak menyebutkan nama pemain unggulan masing-masing.
Suara Kiano yang mengomando dari tribun anak ultras sudah membuat suasana semakin hidup apalagi seruan mereka terdengar sangat kompak dibarengi dengan gerakan pembukaan anak cheerleader tadi sebelum pertandingan dimulai.
Permainan sudah hampir selesai. Semua pemain benar-benar sedang berusaha keras untuk terus mencetak poin. Tak terkecuali Ali.
Cowok itu benar-benar membuktikan ucapannya. Setiap kali Prilly bersorak menyebut namanya, dia benar-benar berusaha meraih bola dan mencetak poin. Teman-temannya bahkan tak berhenti menggoda atau menyoraki tiap kali cowok itu mencetak poin dan beberapa kali terang-terangan menatap kearah Prilly dan memberikan senyum manis sekaligus kedipan genit yang jelas saja membuat banyak anak cewek disana justru salah paham.
"Anjir, Ali seriusan sama lo tuh Pril," celetuk Jean yang daritadi berdiri disebelah Prilly. "Shaf, ayo dong semangat. Prilly aja sampe jadi pusat perhatian begitu," goda Jean pada Shafa yang malas-malasan sedari tadi. Jelas dia tau alasan sahabatnya itu menjadi badmood.
"Apaan sih," Prilly malah tersenyum melihat Ali kembali mencetak poin. Cowok itu tampak tertawa dan menyugar rambutnya lalu tos dengan beberapa temannya disana. Jelas tak lupa langsung menoleh padanya tiap kali dia mencetak poin.
Perlu Prilly akui, Ali benar-benar sangat memukau sekarang. Prilly tak bisa menampik bahwa cowok itu benar-benar menarik perhatian hampir semua kaum hawa yang ada disana. Entah yang benar-benar berasal dari sekolahnya ataupun dari sekolah lain.
"Ali ganteng banget ya," komentar Jean yang sedari tadi sangat menikmati pertandingan itu. "Ayoo Al semangat!!!" teriak Jean lagi sambil melambai penuh semangat bersama dengan para penonton lain.
Prilly tertawa, "Al cetak poin lagi!" teriak Prilly benar-benar mengabulkan permintaan cowok itu tadi. Bukan hanya karena Prilly tidak mau perjuangan Ali sia-sia berlatih selama ini, tapi jujur, Prilly merasa dia perlu seperti ini. Toh, Ali membawa nama baik sekolahnya bukan?
Shafa menoleh pada kedua sahabatnya, gadis itu benar-benar kesal setengah mati. Sedari tadi dia duduk dekat dengan Jidan yang tidak berhenti membuat vlog secara heboh bersama beberapa gadis disebelahnya.
Mulutnya benar-benar gatal ingin bertanya, tapi dia ragu juga bingung ingin bertanya darimana.
"Lo mau nanya gue Shaf?" tanya Jidan tiba-tiba ketika cowok itu menoleh, dan secara tidak sengaja melihat Shafa tengah melamun menatap kearahnya tapi seperti menahan sesuatu.
Shafa mengerjap, sampai membuat Prilly dan Jean yang tengah bersorak langsung menoleh.
"Ehh gak apa-apa," cewek itu mengerjap dan langsung menoleh pada para pemain basket sekolahnya yang tengah sibuk di detik-detik terakhirnya, "Ayoo Al, Nathan semangat!!" teriak Shafa seraya melirik kedua sahabatnya yang tengah memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny And You [ COMPLETE ]
Fanfic[ FOLLOW FIRST! ] Follow first buat membaca becoz ada beberapa part yang diprivat. Tak kenal maka tak sayang. Jadi, ayo kenalan dulu sama authornya. Haii aku Keiraa ❤ Don't jugde the book by its cover. Ini bukan cerita cinta Ali Prilly doang kok di...