Setelah gue baca cerita gue sendiri, kok gue geli sendiri ya 😅
Ada hasrat pengen gaplok diri sendiri karena nulis dengan lebaynya. Bodo amat ah. Yaudah yhaa. Selamat menikmati.
Happy reading.
Jangan lupa vote comment!! Awas aja lupa. Pikun sukur! Wkwkw
****
Beberapa hari setelah kejadian di perpustakaan, sekarang Prilly dan Ali semakin sering digodai oleh teman-temannya. Mereka sering dijodoh-jodohkan tanpa sebab.. Apalagi jika kebetulan sedang pemilihan kelompom acak berpasangan, lalu Ali dan Prilly mendapatkan nomor yang sama, semua godaan itu tidak akan selesai dilontarkan kepada mereka.
"Sekelompok lagi sama Ali biologinya?" tanya Shafa ketika duduk didepan Prilly yang tengah memakan baksonya dikantin.
Prilly memutar bola matanya, "Ya menurut lo?"
Shafa cengengesan, "Yaudah sih, gak papa. Kan berempat, ada gue sama Nathan jugakan?" Shafa cengengesan.
Prilly mencebik, "Lo tuker sama Keira sana. Biar Keira sekelompok sama gue," suruhnya.
"Loh kok gue?" Keira yang tengah asik membantu Jean menguteki kukunya sampai menoleh.
"Ya lo pikir aja Kei, dikelompok mereka yang pinter biologi siapa?" Jean tertawa kencang.
"Sialan," Prilly menggerutu. "Tuker ajasih Kei, biar Shafa disana," katanya membujuk.
"Eitsss, gabisa!" Jean memeluk Keira erat, "Harta karun gue nih. Lagian Kian ga akan boleh," Jean memeleti Prilly.
"Ishh," Prilly sebal.
Shafa menggerutu, "Gue pinter Pril. Senggaknya pinter nyontek, ntar gue contekin Keira," Shafa mengerling.
Keira hanya menggeleng, "Besok kalau butuh ke meja gue aja," katanya santai.
"Anying nih anak emang gatau lagi dimanfaatin," Jean menoyor Keira gemas.
"Aw, sakit!" protes Keira sebal.
Shafa tertawa, "Pantes Kian sayang beneran," Shafa meledek.
Prilly langsung memakan baksonya, "Tapi lumayan ya si Kian." dia ikut tertawa.
Keira menggerutu, "Kenapa gue yang dijadiin bahan gosip sih," gerutunya sebal. Namun tiba-tiba ada seseorang yang asal duduk disebelahnya dan merangkul bahunya. Lalu sedetik kemudian mencium pipinya.
"Halo sayang," sapanya.
Keira menoleh dan tersenyum manis, "Eh Kian," Keira nyengir, "Kenapa? Mau makan? Meja kamu kan disana?" tunjuk Keira polos kearah meja pojok yang memang selalu ditempati oleh keempat cowok most wanted itu.
Pertama Galin Alterio, cowok yang memiliki paras diatas rata-rata yang selalu diincar oleh gadis-gadis se SMA hanya demi bisa mendaptkan nomor ponselnya atau bisa berada diboncengan motornya. Tajir, ganteng, dan termasuk sebagai bad boy disekolah membuat citranya sangat menarik dimata cewek-cewek. Apalagi jabatannya yang merupakan kapten basket disini, sudah jelas dia semakin memiliki banyak list untuk dimasukkan ke daftar incaran cewek-cewek.
Kedua, Nathanniel Kenzo. Cowok yang sering terlihat memiliki memar di hidung atau pelipisnya ini merupakan yang paling dekat dengan Ali. Menyukai satu warna dihidupnya, yakni Arshafa Seara. Sahabatnya sejak kecil yang sampai sekarang masih terjebak friendzone dengannya. Bahkan cowok ini sampai rela tidak memiliki pacar hanya karena menunggu Shafa. Bucin sejati sih sepertinya. Anak basket juga, ketua tim beladiri taekwondo dan paling suka berantem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny And You [ COMPLETE ]
Fanfic[ FOLLOW FIRST! ] Follow first buat membaca becoz ada beberapa part yang diprivat. Tak kenal maka tak sayang. Jadi, ayo kenalan dulu sama authornya. Haii aku Keiraa ❤ Don't jugde the book by its cover. Ini bukan cerita cinta Ali Prilly doang kok di...