Anyyongg!!!! Long time no see y'all 😄
Miss u all beb ❤ apa kabs nih? Masi inget ga sama ini cerita? Beneran 3 bulanan ya? Anjirr digantung selama itu :( dah digantung doi digantung author pula :(
Ada yang mau ngatain author?
Akhirnya setelah baca ulang aku inget masalahnya apa woe mo nangiss masak iya author lupa jalan cerita kan ga lucu 😭
MAU NGOMEL GAK? DISEDIAIN TEMPAT. TAPI SEBELUMNYA KASIH PURPLE LOVE DULU DONG BIAR AKU SEMANGATTT NGETIKNYA.
Pokoknya lopyu mwaahh ❤💋
Happy reading 🌈
****
Ketika aku sudah mempertaruhkan semua, kuharap kamu tidak buta untuk menyadarinya.
- Someone -
Play music with :
Umbrella - Rihana 🎶****
"Lo kenapa?"
Galin tersentak sesaat setelah Nathan menepuk bahunya. Cowok itu menggeleng kemudian meneguk soda ditangannya dengan tatapan kosong.
Nathan mengerut, dia menggeser Kiano dengan kakinya hingga membuat cowok itu mengomel protes tapi tak dia dengarkan.
"Ada masalah apalagi? Perasaan sama Prilly tadi baik-baik aja deh," Nathan duduk didekat Galin. Cowok itu ikut meneguk sodanya dan memperhatikan Jidan yang tengah bersorak heboh sambil berseloroh senang karena menang bermain game atas Kiano.
"Gak, gak papa." jawab Galin seadanya. Pikirannya bercabang. Jujur saja, dia kepikiran dengan apa yang Ara katakan siang tadi.
"Jangan kayak cewek nyet, mana bisa gue baca pikiran lo," decak Nathan kesal..
Galin menoleh, "Menurut lo, ada yang tau soal pengeroyokan Gavin selain kita gak?" tanyanya tiba-tiba..
Nathan mengerut, kemudian menggeleng, "Ya nggaklah. Ngaco lo!" Nathan menoleh ke pintu kamarnya sesaat, "Lo kenapa sih? Kenapa tiba-tiba nanyain itu?" tanya Nathan penasaran. "Ada yang ganggu pikiran lo?" tanya Nathan.
Galin mengangguk jujur, "Ara," terangnya yang membuat Nathan mengerut tak paham.
"Ara kenapa?" serobot Kiano yang ternyata mendengar pembicaraan keduanya yang terdengar serius. "Diem nyet!" omelnya pada Jidan yang tengah seru meledeknya. Dan menyenggolinya dengan heboh..
Jidan cemberut, "Nape sih? Gue lagi seneng buset!" protesnya kesal. "Eh eh eh, iya ampun ampunnn boss ampun!" sungkemnya saat mata tajam Nathan mengarah kepadanya.
"Tah lebok sia!" bisik Kiano meledek hampir tertawa kencang. (*mampus lo)
Jidan mendelik ke Kiano. Sedangkan Nathan hanya menggeleng kecil.
"Ara kenapa? Bikin gara-gara lagi tuh anak?" tanya Nathan.
Galin mengangkat bahunya, "Gak tau Nath, tapi gue rasa ada yang aneh sama dia. Gue cuma takut dia tau rahasia kita soal pengeroyokan Gavin. Dari cara dia ngancem Prilly tadi siang, gue udah pikir dia pasti punya bukti kuat kenapa dia sampe berani ngancem Prilly." terangnya jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny And You [ COMPLETE ]
Fanfic[ FOLLOW FIRST! ] Follow first buat membaca becoz ada beberapa part yang diprivat. Tak kenal maka tak sayang. Jadi, ayo kenalan dulu sama authornya. Haii aku Keiraa ❤ Don't jugde the book by its cover. Ini bukan cerita cinta Ali Prilly doang kok di...