DAY - Part 1 : Pulang Bareng

32.1K 1.5K 11
                                    

Gue suka bacotin kalian sebelum nulis. Jadi jangan lupa vote sama komen. Kalau enggak gue pinter datengin orang dimimpi loh sksksk.

Happy reading all.

***

"Pril, ntar balik sama siapa?" tanya Shafa, sahabat Prilly yang kini tengah memakan coklatnya.

"Enggak tau," Prilly menggeleng kecil, "Kakak gue bilang gabisa jemput sih. Kenapa?" tanya Prilly..

"Mau nebeng tuh," celetuk Jean, si bule cantik yang kini tengah sibuk mengaca membenarkan bulu matanya yang lentik.

Shafa hanya cengengesan membenarkan ketika Prilly menoleh padanya.

"Pril, pdkt-in sama Kak Revan dong. Ih anjir, cakep banget tau," Shafa merengut kecil. Lagi-lagi usahanya untuk menggebet kakak sahabatnya itu pupus.

Prilly mendecak, "Tolong ya Shaf, berapa kali gue bilang, Kak Revan punya pacar," gadis cantik berpipi chubby itu memutar bola matanya jengah. Entah sudah berapa kali Shafa meminta hal yang sama dengannya.

"Kan usaha," Shafa nyengir. "Ck, lagian ceweknya kek apasih. Cantikan gue pasti," Shafa sudah cemberut lagi sambil memilin rambut curly panjangnya.

Shafa itu sebenernya sangat manis. Punya pipi chubby, mata bulat dan senyumnya itu sangat manis, badannya juga mungil. Satu tipe dengan Prilly. Tapi sayang, gadis cantik yang suka memakai bando kelinci itu sudah keduluan tiap kali suka dengan seseorang. Revan contohnya.

"Pelakor hempas jauh-jauh lo!" Jean menyenggol pantat Shafa yang sedang cemberut itu pelan. Lalu tertawa kencang, "Lagian kek gak laku aja hobinya nikung. Tiati, penikung tuh tempatnya di neraka!" nasehatnya dengan wajah menyebalkan.

"Diem lo! Dasar sok suci, lo pikir Kak Adit putus sama Kak Saphira gara-gara siapa? Elokan? Ck, ngaca!!!!" Shafa meraup wajah Jean yang sontak membuat Jean mendelik.

"Shafa!!!" pekiknya kesal.

Prilly langsung menutup telinganya. "Udah woi udah. Anjir banget, pagi-pagi dah ribut aja diem ngapa sih. Pengang!!!" Prilly mendengus mengusapi telinganya.

Shafa dan Jean hanya cengengesan.

Prilly mendengus, "Keira mana?" tanyanya belum melihat temannya yang satu itu.

Shafa menggeleng, "Gatau. Pacaran kali sama si Kian?" tanyanya mengangkat bahu.

"Buset enak banget ya si Keira, pacaran sama Kian. Anjir, untung sahabat gue tuh anak. Kalau kagak, gue tikung beneran deh," Jean menampilkan mimik sedih luar biasa.

"Nahkan keliatan siapa pelakor sejatinya," cibir Shafa.

"Pelakor lagi trend ya sekarang," bela Jean tak terima.

"Serah!" Prilly mengibaskan tangannya. Dan saat menoleh dia melihat temannya yang barusaja dia bicarakan memang barusaja turun dari motor hitam pacarnya, Kiano. "Tuh anaknya," saat Prilly berkata begitu, tatapannya malah tak sengaja menatap seseorang. Sialnya hanya melihatnya saja Prilly sudah mendengus kesal. Benar-benar malas melihatnya.

"Hai haii, gutten morgen!" teriak Keira dengan wajah sumringah luar biasa. Gadis cantik dengan wajah mirip seperti gadis Korea itu sudah langsung merangkul bahu Prilly dan Jean dengan wajah sumringah.

Destiny And You [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang