Ahayyy
Tengkyuu yaa buat antusiasme kalyan. . Asli seneng deh dah masuk rate lagi wkwk. Padahal terakhir aku buka kapan ya ini lapak wk. Makasi ya yang mau nengok.Sini dikecup jidatnya satu satu :")
Udah ah. Capek ngoceh.
Happy reading 🌈
****
"Jadi mau latihan kapan?"
Semuanya kompak menoleh ketika Prilly bertanya ketika pulang sekolah ini..
"Kan masih 2 bulan lagi sih?" tanya Kiano yang diangguki setuju oleh yang lain..
"Kelas kita dipilih buat pentasin ini di acara pensi sekolah. Udah jelas acaranya gede, kalau ada yang salah, pada siap malu?" tanya Prilly lagi..
"Ya gak gitu juga Pril," Keira menggeleng kecil menanggapinya.
"Lagian si Effendi sialan banget, masak kelas kita yang bobrok suruh wakilin anak MIPA sih, kalau malu ya rasain sendirilah," Rajidan menyahut.
Jean sontak menjitak kepalanya, "Yang bobrok lo doang.. Hempas aja lo, anjir." gerutunya sebal.
"Yang pinter-pinter masuk kelas ini oneng, ya jelas dipilih lah kelas kita. Walaupun lo gak termasuk kategori yang pinter seenggaknyakan lo sering wara-wiri bagian editor begini, jadi pahamlah." sahut Shafa membenarkan.
Rajidan mencibir, "Gue aja terus yang dibully," kesalnya.
"Latihannya mending pas abis tanding ajasih," celetuk Keira yang sekarang berdiri disebelah Kiano. "Liat tuh, kapten basketnya dah teler lagi," tunjuknya pada Ali yang tengah memejamkan matanya dipojok kelas .
Nathan yang barusan sadar dilihat oleh teman-temannya karena dia yang duduk disebelah Ali sontak mengangkat bahunya..
"Pada tau sendiri akhir-akhir ini dia sibuk urus turnamen, kan minggu depan udah tanding tuh." katanya menjelaskan. "Lagian dia kaptennya, udah bertahun-tahun sekolah ini menang, Ali kan pegang tanggung jawab gede," jelasnya.
"Iya juga sii," sahut Kiano yang langsung mengangguk mengiyakan.
"Yaudah, latihannya gausah pake Ali," celetuk Prilly.
"Loh? Kok gitu?" Shafa membelalak.
"Ya gabisa dong Pril, kan Ali tokoh utamanya. Lo mau baca naskah sama siapa?" tanya Keira.
"Heem, kalau gak barengan ntar ada yang gak paham. Yang ada kacau," sambung Jean.
"Udah gini aja, bener kata cewek gue, kita mending latihannya abis turnamen aja," Kiano menjawab sambil merangkul Keira.
"Tapikan kelamaan, kelompok lain dah pada prepare. 2 bulan tuh buat latihan doang gak cukup. Kalian tau sendiri pensi di hari seni sekaligus pembubaran semester tuh acaranya gede. Pasti juga ngundang bintang tamu, kita harus bisa bikin hal yang bikin penonton takjub," kata Prilly.
"Gausah ambis kali Pril, cuma pensi ini," Nathan menimpali.
"Gak ambis gimana, orang nilai kita juga didapet lewat itu. Kelas lain kan musikalisasi doang sama mungkin nyanyi, kelas kita bisa dapet penghargaan. Biasanya kan akhir semester diumumin tuh," Prilly masih kekeh dengan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny And You [ COMPLETE ]
Fanfiction[ FOLLOW FIRST! ] Follow first buat membaca becoz ada beberapa part yang diprivat. Tak kenal maka tak sayang. Jadi, ayo kenalan dulu sama authornya. Haii aku Keiraa ❤ Don't jugde the book by its cover. Ini bukan cerita cinta Ali Prilly doang kok di...