DAY - Part 28 : Cemburu.

13.4K 911 136
                                    

I feel my home. Cause you are the most beautiful soul to me.

- Galin Alterio -

***

Ada yang kangen Ara? 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang kangen Ara? 

****

I knoww kemaren pada greget semuakanm?  Sama aku juga bapheerr kok.  Bangeddd.  Kesel aku kesel.  Appa mertua jahattt nian sama mas Galin ku sayang huhu :(

Seberapa kangen kalian sama cerita ini haaa? 

Bener2 seneng akutuu liat notiff kalau kalian kangen wk.  Berasa ditungguin :)

Happy reading  🌈

***

Siang ini semua anak-anak kelas XI MIPA 6 bisa merasakan nafas lega. Guru matematika mereka yang seharusnya memberikan ulangan matematika hari ini tidak bisa hadir dikarenakan harus menunggui istrinya yang sedang melahirkan. Hamdalahh gausah mumet-mumet. 

"EH NENG ANDIEN, SENDIRIAN AJA NIHH," panggil Jidan pada salah satu temannya, Andien namanya. "DARI MANA NENG GEULIS??" tanya Jidan menggodanya. Andien,  anak cantik peringkat 10 dikelas yang cukup pendiam. Jelas salah satu incaran anak-anak cowok dikelasnya. Karena selain pandai, cantik, Andien juga sangat ramah. Halah bilang aja gampang dimintain contekan, prettt....

"Dari toilet," jawab Andien meladeni. 

"SIKATT DANNN!!!" teriak Kiano yang tengah tertawa keras disudut kelas sembari mencharge ponselnya yang mati padahal dia sedang sibuk mabar dengan anak buahnya di kelas lain. 

"Tenang tenang Yan, kalem," Jidan berdehem dengan wajah super menggelikan. "Mau abang nyanyiin gak?" tanyanya berusaha merayu Andien. 

"Mau nyanyi?" tanya gadis itu sedikit bingung. 

"Iya, mau ga?" tanyanya.

Andien melirik ke saku bajunya,  merogohnya lalu menggeleng dengan kecil. 

"Tapi gue gapunya recehan," katanya polos.

"MANGPUSSS!! MATI AJA LO DAN!" teriak Nathan dengan tawa menggelegar. Seisi kelas dibuat heboh. Terlebih ketika Jidan justru mengacak rambut Andien kecil sambil berdiri diatas kursi guru.

"Buat Neng Andien gratisss, masak iya sama calon pacar kudu abang mintain bayaran?" kerlingnya usil.  Dia masih berdiri bak pangeran siap memberikan pidato kebangsaan.

Destiny And You [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang