***
Fahriza duduk lesehan beralas karpet tipis di pojok kelas bersama Rofa sambil bermain game online. Keduanya sangat serius menatap layar ponsel masing-masing. Sesekali berteriak dan mengumpat karena kalah. Entah bagaimana caranya mereka bisa akrab dalam hitungan jam saja. Mungkin karena sifat keduanya yang humble sehingga mudah akrab."Mundur, Fa," perintah Fahriza.
"Bentar."
"Awas, musuh, tuh."
"Anjay! Mati gue," umpat Rofa tertahan. Takut kena tegur Alif atau teman yang lain jika berteriak tak jelas.
"Lo bego, sih! Udah gue suruh mundur juga," hardik Fahriza.
"Anjay, kesel gue." Rofa menyimpan ponselnya ke samping tubuh. Kemudian meraih botol air meneral dan meneguk isinya
Alif menghampiri dua temannya sambil membawa buku. Mengambil tempat di samping Rofa
membaringkan tubuh dengan kedua tangan sebagai tumpuan."Mabar, Lif," ajak Fahriza. Alif menoleh.
"Ntar aja, gue ngantuk," balasnya. Tak lama ia pun memejamkan mata, buku yang dibawanya digunakan untuk menutupi wajah.
"Gue kira lo mau ikut mabar, taunya pelor di sini," sindir Fahriza, melirik Alif yang mungkin sudah tertidur.
"Gue ngantuk abis nyalin jawaban matematika punya Nafdhita tadi," sahut Alif. Eh, dia belum berkelana di dunia mimpi.
Mendengar perkataan Alif, kontan Rofa menole cepat. "Anjay, nyalin jawaban gak ngajak-ngajak," protes Rofa tak terima tidak di ajak. "Mana buku lo." Laki-laki itu menarik buku yang menutupi wajah Alif.
Kedua kelopak mata Alif kembali terbuka. "Bukan di buku itu," sahut Alif, menarik kembali bukunya dari Rofa."Terus di mana?"
"Di meja, tanya Fathah sana," usir Alif. Rofa segera bangkit, lalu mengajak Fahriza untuk menyalin jawaban Bisa-bisanya ia lupa dengan tugas matematika. Andai tadi Alif tak berkata demikian, maka tamatlah riwayatnya di pelajaran menyeramkan itu.
***Pelajaran matematika pun berlangsung. Suasana kelas cukup hening sedari tadi. Tepatnya saat guru mata pelajaran matematika memasuki kelas. Kelas ini akan hening jika sedang mengikuti pelajaran matematika karena menurut mereka gurunya kiler.
KAMU SEDANG MEMBACA
KhanFa ✔️
Teen FictionBaca aja dulu :) Fiksi remaja Menyimpan rasa pada lawan jenis memang hal wajar, tetapi cara menyikapi rasa tersebutlah yang harus diperhatikan. Khanza Azzara, perempuan dengan kacamata berbingkai bulat yang selalu membingkai wajahnya itu mulai mer...