Jum'at setelah bel pulang berbunyi adalah jadwal latihan ekstrakulikuler Pramuka. Materi kali ini adalah tali temali, mereka dibagi menjadi beberapa kelompok.
Khanza satu kelompok dengan Nindi dan Faizal. Seutas tali sudah berada dalam genggaman masing-masing."Baik, untuk hari ini kita akan belajar tentang simpul atau tali temali. Dalam Pramuka, jenis simpul sangat penting dikenali. Jenis simpul ini berguna untuk mengikat benda, menyambung tali, atau membantu mengangkat barang. Ada berbagai jenis simpul, diantaranya simpul hidup, simpul mati, simpul jangkar, simpul pangkal, simpul rantai, dan lainnya," terang Rafardhan di depan sana. Laki-laki itu memegang seutas tali, di sampingnya ada Al yang memegang tongkat. "Untuk pertemuan kali ini, kita akan membahas tiga simpul, yaitu simpul hidup, simpul jangkar, dan simpul mati," sambungnya.
"Ada yang tau, apa itu simpul hidup beserta fungsinya?" tanya Al kepada para anggota. "yang bisa menjawab, angkat tangan."
Satu anggota laki-laki mengangkat tangan dan dipersilahkan untuk berdiri memperkenalkan diri serta menjawab.
"Siap, izin memperkenalkan diri, nama Leo," katanya lalu memberi jawaban atas pertanyaan yang Al lontarkan sebelumnya. "Izin menjawab, simpul hidup adalah simpul yang mudah dilepas. Simpul hidup berfungsi untuk mengikat benda dengan kuat, tetapi tidak sulit untuk dilepas."
Al mengangguk dan mempersilahkan Leo untuk kembali duduk. Suara tepuk tangan pun berhenti saat Al menambahkan penjelasan dan memberi contoh simpul hidup.
"Next simpul apa, Raf?" Al menoleh ke arah Rafardhan."Simpul mati, ada yang tau apa itu simpul mati beserta fungsinya?" Manik mata Rafardhan mengedar menatap orang-orang yang ada di dalam sekre.
Laki-laki yang duduk di samping Khanza mengangkat tangan, lalu beranjak setelah diintruksi oleh Rafardhan. "Siap, nama saya Faizal. Izin menjawab, simpul mati adalah jenis simpul yang sulit untuk dilepaskan kembali. Fungsinya untuk menyambung dua utas tali yang ukuran besarnya sama dan tidak licin. Simpul ini akan sulit dilepaskan kembali karena digunakan untuk mengakhiri sebuah simpul tali." Setelah selesai, Faizal kembali duduk dan Rafa juga Al kembali memberi contoh membuat simpul mati.
"Benar apa kata Faizal, simpul ini akan sulit dilepaskan kembali, sama halnya saat saya sudah mengikat dia dalam hati, akan sulit dilepaskan. Iya, gak, Zal? Yang samping kiri gak bakal dilepas, kan, kalo udah nyantol?" Al menarik turunkan alis menatap Faizal. Kontan guyonan Al membuat para anggota menoleh ke arah sosok yang dimaksud.
Faizal tersenyum kikuk dengan tangan yang menggaruk tengkuknya. Manik mata itu melirik sekilas perempuan di samping kiri yang kini tertunduk karena ditatap semua pasang mata di dalam ruangan.
Al tertawa. "Canda, Zal, abiis mukanya serius banget," katanya, membuat semua pasang mata kembali fokus padanya. "Oke-oke, next, sssimpul ... simpul apa, Kawan?"
"Simpul jangkar," seru para anggota. Al mengacungkan ibu jari, ini adalah trik saat ia lupa dengan apa yang akan diucapkan saat berada di depan banyak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KhanFa ✔️
Ficção AdolescenteBaca aja dulu :) Fiksi remaja Menyimpan rasa pada lawan jenis memang hal wajar, tetapi cara menyikapi rasa tersebutlah yang harus diperhatikan. Khanza Azzara, perempuan dengan kacamata berbingkai bulat yang selalu membingkai wajahnya itu mulai mer...