Lima Belas

889 130 22
                                    



Jisung berdiri didepan toko yang sedang tutup. Hujan lebat mengguyur kota seoul.

Bodoh.


Kata itu kini yang tersemat dikepala nya karena kecerobohannya. Salah kan saja dirinya yang sibuk bermain game dan lupa mengisi daya ponsel nya itu.

Sekarang dirinya terjebak dilebatnya hujan didepan sebuah toko. Dirinya yang tadi pergi ke perpustakaan kota untuk membeli beberapa buku untuk materi ujian kenaikan kelas nanti.

Pulang dari perpustakaan hujan datang berbondong-bondon membasahi bumi.

Sialnya jisung pergi sendiri, tak membawa payung dan seperti yang dikatakan diatas tadi.


DIA LUPA MENGISI DAYA PONSELNYA !!


Sehingga dirinya tak bisa memanggil taxi online. Jisung melirik disamping nya. Ada sepasang suami istri yang sepertinya bernasip sama seperti dirinya.

Jisung sibuk menimbang. Apakah dirinya harus menghampiri pasangan suami istri itu untuk meminta bantuan atau menunggu hujan reda?.

Menunggu hujan reda?


Seperti nya sangat mustahil reda dalam waktu singkat memgingat curah hujan yang saat ini mengguyur. Ditambah suara petir bersahut- sahutan.

Asal kalian tahu? Jisung takut petir. Kini saja dirinya sibuk menutup kedua telinganya agar sedikitnya meredam suara petir yang menggelegar menghantam gendang telinganya.

Tapi satu hal yang jisung tahu. Bukan kah kalau hujan diiringi petir hujan nya akan lekas berhenti? Tapi ini kenapa? Sudah hampir dua jam dirinya berteduh tapi hujan tak kunjung berhenti.

Jisung mengangkat sedikit lengan kirinya guna melihat jam. Lagi dirinya menghela nafas lelah. Jam sudah menunjuk pukul 05:35 sore. Sudah hampir gelap.

Mau tak mau jisung menghampiri pasangan suami istri muda yang juga berteduh disampingnya.

Jisung menggigit bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa gugup.


"P-permisis hyung"sapa jisung pelan.

Pasangan suami istri itu menoleh, menatap jisung heran lalu saling padang.


Si suami kembali menatap jisung.

"Ada apa, dek?"

Jisung memasang senyum hangatnya." Gini hyung. Ahh__ S-ssaya boleh minta tolong?"ucap jisung

Sisuami kembali menoleh ke istrinya lalu kembali menoleh ke jisung.


"Kamu butuh apa?"tanya si suami.

Senyum belum luntur.

"S-ssaya boleh p-pinjam ponsel nya, hyung?. Ponsel saya mati saya mau hubungi ayah saya untuk dijemput"jawab jisung.

Lelaki dewasa itu mengangguk paham. Ia segera mengeluarkan ponselnya dari saku tapi sang istri menahan nya.

Si suami menatap istrinya bingung.

"Jangan pinjamin dulu. Gimana kalau dia penipu? Pencuri?"bisik si istri.

Jisunh sedikit mendengar bisikan si istri. Hatinya mencelos. Apakah tampangnya seperti seorang kriminal?. Tapi seungmin selalu bilang kalau dirinya cantik, imut dan menggemaskan. Tapi kenapa ini?, kenapa dirinya dicurigai?.

Setelah dipikir-pikir ada benarnya juga tindakan wanita itu. Tampang bisa menipu kan?. Contoh nya minho? Tampang seme tapi  malah diuke in sama kakaknya., ckckck.

Tikung 《MinSungChan》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang