Dua Puluh Empat

867 114 10
                                    



Chan berdesis nyeri ketika turun dari mobilnya. Memejam kan matanya untuk sedikit meredamkan rasa sakitnya.

Setelah dirasa sudah sedikit membaik barulah dia mulai melangkah masuk kedalam rumahnya.


Ceklek___

Pintu utama ruma terbuka. Pemandangan yang menyambutnya adalah sang adik yang tampak sangat khawatir.


Chan mencoba acuh, tapi sang adik malah mendekatinya.


"Kak, lo kenapa?" Tanya jisung pelan. Sambil mencoba meraih tangan bangchan yang hampir tumbang.

"Gue ok, ji"jawab chan dengan suara lemahnya. Tangan nya berusaha melepaskan tangan jisung yang telah menggamit lengan nya.


"Kak___ Lo ga biasanya kek gini?"


Chan menoleh ke samping, menatap adiknya.


"Ga usah sok perhatian lo!"balas chan ketus.

Medengar jawaban chan yang tak mengenakan membuat jisung sedikit terpancing.


Lelaki manis bak tupai itu melepaskan gamitan nya padan lengan sang kakak.

"Ok, fine !. Terserah lo!"sengit jisung. Lalu beranjak masuk ke kamarnya.


Manik chan mengikuti kemana punggung sang adik pergi. Setelahnya dia menghela nafas.

"Ck. Kenapa pula gue ketusin dia" sesalnya.

Dengan langkah tertatih tatih chan kembali melanjutkan langkahnya naik ke lantai dua rumahnya, dimana kamar nya terletak.


_____



Minho membaringkan tubuh lelah diranjang empuknya. Matanya terpejam. Bayangan akan dirinya yang menyetubuhi bangchan selalu terputar. Tak lama ia menggeleng ribut.


"Ga nyangka gue perkosa kak chan , ckck. Jijik gue sih sebenarnya"


"Lagian, dari dulu belagu banget. Sok kuat, sok berkuasa merasa paling hebat, sok baik. Bosan gue ama tingkah lo!"


"Dan___ Gara gara kehadiran lo ngebuat gue jauh dari jisung___ seharusnya waktu itu gue ga ketemu lo"


"Dulu jisung selalu ada buat gue____ dia selalu ngasih senyum cerahnya ke gue, tapi__ lo datang ngehancurin semuanya! Lo deketin gue, lo buat gue nyaman dan dengan bego nya gue nerima kehadiran lo! Bodoh emang!"


Setitik air mata mengalir dari balik kelopak yang tertutup itu.


"Sekarang jisung udah dimiliki seungmin___

Senyum miris terpatri dibibir tipis itu



___ jahat ga gue kalau berusaha ngerebut jisung dari seungmin?"


"Tapi?_____  Apa jisung masih sudi nerima gue setelah luka yang udah gue toreh selama ini?!"

"Maafkan aku, ji"


Lagi buliran bening berbondong bondong keluar dari kelopak mata yang masih tertutup itu.





~●~




Jisung terduduk ditepi ranjang nya. Keningnya mengerut dalam. Bibirnya dicebik lucu. Siapapun yang melihatnya pasti ingin menjawil bibir lucunya itu.

"Kak chan kenapa, ya?. Dia sakit?"

"Ga biasanya dia gini?. Dia udah makan belum, ya? Apa gue bikinin makanan aja? Kayak nya dia emang belum makan deh"


Tikung 《MinSungChan》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang