Tikung 《MinSungChan》

Tiga Puluh Dua

Seorang lelaki muda melajukan mobilnya untuk memasuki kawasan yang terbilang sepi.

Setelah sampai tujuan, lelaki itu menghentikan laju mobilnya. Matanya berpendar untuk melihat keadaan disekitar.

Setelah merasa aman barulah ia keluar. Ketika telah keluar dari mobilnya pemuda itu kembali mengedarkan pandangannya. Sepertinya ia tengah mencari sesuatu atau seseorang?.

Senyum tipis tepatri dibibir tipis pemuda itu ketika mendapati punggung sempit yang tengah membelakanginya.

Kaki pemuda itu segara mengayun kearah si punggung sempit itu.

Puk.

Tepukan halus ia berikan pada punggung sempit itu, orang itu segera menoleh dan tampaklah wajah manis si penunggu pemuda tadi. Helaan nafas lega langsung keluar dari mulut orang itu.

"Lama banget sih, kak?"tanya orang itu.

Si pemuda tersenyum lalu mengecup bibir si pemuda manis itu.

"Maaf, sayang. Kakak harus memberesi para tikus tikus kampung itu dulu."jawab si pemuda tampan.

"Udah kakak beresin mereka?"tanya si pemuda manis dijawab anggukan oleh si pemuda tampan.

Sipemuda tampan mendudukkan tubuhnya disamping si pemuda manis.

"Kenapa kamu ajak ketemu kakak disini?"

Si manis menghela nafas. Raut ketakutan kembali menyelimuti wajah cantiknya.

"Mereka nyelidiki sampai dalam, kak"

Si tampan mengerutkan keningnya." Maksudnya?"tanya nya.

"Mereka ngecek cctv nya, kak!"jawab si manis dengan suara yang mulai meninggi.

Si tampan tergelak remeh. "Cih!! Mana mungkin mereka bisa nemu rekaman keJadian waktu disekolah dulu sementara kakak udah hapus datanya!"

Giliran simanis yang tertawa remeh." Buktinya?. Mereka bisa kak!! Mungkin aja sekarang mereka udah tau kalau aku yang udah dorong jisung dari tangga waktu itu !!"

Si tampan terdiam. Keheningan langsung melingkupi keduanya.

"Mungkin aja itu hanya gertakan?"

Si manis kembali tersenyum remeh."gertakan? Mau gertak siapa mereka? Kakak? Sementara kakak ga ada diruangan itu. Aku? Sementara mereka ga tau kalau aku ikut andil dari semua musibah yang nimpa jisung selama ini!"balas nya sengit.

Kedua nya kembali terdiam. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Perbuatan mereka bisa saja akan terkuak cepat atau lambat.

Pemuda tampan membalik tubuh menghadap si manis. Kedua lengan nya merengkuh tubuh ramping itu dan mengelus surai hitam nya yang menimbul efeksi tenang untuk si manis.

"Kamu tenang ya, lix?. Kakak akan berusaha sekuatnya agar kita lepas dari hukuman yang menanti kita didepan"

Si manis mendongak guna menatap wajah si tampan untuk meyakin kan ucapan nya barusan.

"Kakak janji?"

Si tampan mengangguk yakin. Si manis kembali menenggelamkan wajahnya kedada bidang si tampan.

"Sayang kak chan banyak banyak!" Cicit si manis pelan.

"Lebih sayang kakak atau changbin?" Goda bangchan.