Jaemin keluar dari perkarangan rumah felix dengan perasaan dongkol. Teman nya dalam bahaya tapi lelaki manis berfrecless itu tak percaya.
Dirinya dibilang pembohong? Pengarang?. Kalau dirinya ingin jadi pengarang kenapa harus mengarang tentang hal buruk untuk teman sekelasnya itu?. Huh felix keterlaluan.
Jaemin berdiri dipinggir jalan komplek perumahan itu dengan berkacak pinggang. Otak nya berpikir keras. Bagaimana caranya menolong jisung?
"Bego!. Kenapa ga gue kasih tau aja ke jisungnya." Gumamnya.
Jaemin lantas merogoh kantung celananya guna mengambil ponsel pintarnya. Jemari nya sibuk mencari kontak jisung.
"Naah ini nomor jisung"
Jaemin langsung mendail nomor jisung lalu menempelkan ketelinganya.
Jaemin mendesah kesal ketika mengetahui nomor jisung tak aktif. Jaemin menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Lo kemana sih, sung?. Kok nomor lo ga aktif?" Jaemin semakin khawatir.
Kening jaemin sampai mengerut karena memikirkan bagaimana caranya supaya jisung ga masuk perangkap yang dibuat kakak nya sendiri.
"Ah iya. Ayang eno coba. Siapa tau dia bisa dimintai tolong"
Jaemin langsung menghubungi kekasih nya itu. Tak perlu menunggu lama terdengar suara sambutan manja sang kekasih dari sebrang sana. Kalau tak mengingat waktu genting pasti jaemin sudah meladeninya.
"Halo ayang. Ada apa? Kangen aku? Ihhh sabar ntar malem kita kan mau dinner romantis---"
"Stop dulu, jen"
Jeno langsung menghentikan rayuan yang biasa dia utarakan untuk sang kekasih.
"Kenapa sayang?" Suara jeno mulai serius.
Jaemin menghela nafas sejenak.
"Tolong, jen. Jisung--- ada yang berniat jahat sama dia"
"Jahat?" Tanya jeno disebrang sana. Jaemin mengangguk walaupun dia tahu jeno tidak akan melihatnya.
Jeno yang seakan tahu kalau sang kekasih tengah mengangguk disana kembali bertanya." Jahat gimana?"
"Dia bayar preman preman pasar depan komplek buat perkosa jisung, digilirin gitu. Mana disuruh videoin lagi!" Jawab jaemin dengan raut sedihnya.
"Aku udah coba hubungi nomor jisung tapi ga aktif!"
Jeno terdiam disana, menghela nafas nya yang sedikit memburu.
"Siapa?. Kamu pasti tahu siapa yang bayar preman itu?"
"Chan! Kakak jisung sendiri. Pasti kamu ga akan percaya, kan? Sama kek felix"jawab jaemin ber api api. Dirinya kembali kesal dengan felix yang tak percaya dengannya.
Jeno membeku disebrang sana. Nafasnya tercekat.
"Ok, sayang. Aku bakal cari bantuan. Kamu tenang aja!"
"Ok, cepat ya!"
Tuuuttttt ttuuttttt
Jaemin kembali menoleh kebelakang. Lebih tepatnya pagar rumah felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tikung 《MinSungChan》
LobisomemIdih idih najis sok mesra. Putus mampus lo bedua biar gua bisa nikung kak minho_Jisung. Kak Chaaann, nih aku bawain makanan kesukaan kakak. Ino masak sendiri loh ! Ehh jisung, kak chan nya ada? _Minho Makasih ino kesayangan kakak _ Chan #Bxb #b.nonb...