Dua Puluh Lima

882 121 22
                                    



Jisung memasukan semua peralatan sekolahnya kedalam tas. Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.


Seungmin melirik sekilas jisung yang seperti tergesa gesa. Tidak seperti biasanya.

"Kenapa, ji?"tegur seungmin.


"Huh?" Jisung menoleh.

"Kamu kelihatan buru buru banget. Mau kemana?"tanya seungmin dengan tangan yang masih sibuk memasuki peralatan sekolahnya.



"Eung___ Ga apa apa. Ehehe" jawab jisung diakhiri cengiran khasnya.


Seungmin yang gemas tangan nya langsung saja menjawil gemas pipi gembil jisung.


"Cih!. Bucin" suara misuh misuh dari meja belakang mereka. Seungmin atau pun jisung sudah tahu siapa pelakunya.



"Diem lo memble!" Sahut jisung.


Hyunjin langsung saja mencebikkan bibirnya dengan maksud mengejek jisung.


"Kek uke lo!"celetuk seungmin.


Hyunjin mendelik mendengarnya. Dia langsung menatap tak suka seungmin.


"Ck. Gue seme sejati ya, sat!"balas hyunjin.


Jisung yang sudah selesai membereskan alat alat belajarnya segera menatap seungmin dan hyunjin bergantian.


"Gue duluan ya"pamit jisung.


"Mau kemana sih, ji?. Buru buru banget?. Ga bareng aku aja?"tanya seungmin.


Jisung mau melangkah menghentikan pergerakan nya. Lalu menoleh ke seungmin.


Jisung bingung mau jawab apa. Jadilah dirinya hanya menggaruk tengkuk nya.


"Kak chan"gumam nya pelan.


Seungmin mau pun hyunjin masih bisa mendengar gumaman pelan dari jisung itu.

Tapi, raut wajah seungmin mau pun hyunjin berbeda. Hyunjin yang mengernyit tak paham dan seungmin yang diam saja seolah paham apa yang membuat jisung mengkhawatirkan kakak nya itu.


"Yaudah, gue duluan"pamit jisung lagi.


Hyunjin mau tak mau hanya bisa mengangguk meng' iya' kan saja. Sementara seungmin diam saja.



_____



Jisung buru buru keluar kelas. Niatnya ingin menemui sang kakak. Siapa tahu kakak nya itu masih membutuhkan pertolongan nya.


Baru saja keluar pintu. Manik jisung disuguhi pemandangan yang mana membuat perempuan atau pun pria manis manapun terpesona.

Pasalnya. Saat ini ada minho yang tengah menyandar di dinding kelas nya dengan bahu kanan menyandang tas dan tangan kiri masuk ke saku sementara tangan kanan memegang tali tasnya.


Jisung sempat tertegun melihatnya. Apalagi saat ini minho menoleh kepadanya dengan senyumana hangatnya. Senyuman yang mana membuat jisung jatuh tiga tahun yang lalu.


Tapi saat ini beberda. Keadaan tak lagi sama.


"Ayo, ji." Ajak minho.

"Apa?"tanya jisung tak mengerti.


Minho menghela nafas sekejab lalu tersenyum kembali.


"Kan tadi kakak udah bilang mau ajak kamu berbicara"jawab minho.


Tikung 《MinSungChan》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang