⚠Warn!! Banyak kata kata kasar•
•
•
•
Meja makan keluarga bang yang biasa ramai akan perbincangan random yang keluar dari bibir penghuni rumah itu kini tak terdengar lagi.
Mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Hanya denting sendok yang beradu dengan piring yang mengisi keheningan itu.
Brian mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk menikmati makan malamnya. Entah benar menikmati atau hanya tak tahu harus membicara kan apa. Karena keluarga nya kini sedang dalam tidak baik baik saja. Ada perang dingin diantara anggota keluarga.
Brian sebagai kepala keluarga sebenarnya merasa bersalah. Gagal membuat dirinya menjadi rumah untuk istri dan kedua anaknya.
Manik tajam lelaki paruh baya itu menatap satu satu persatu anggota keluarganya. Sama seperti dirinya sebelumnya yang hanya menunduk menyantap makan malam.
"Chan"panggilnya.
Yang dipanggil sontak mendongak. Melirik sekilas adiknya lalu kembali menatap sang ayah.
"Kenapa, yah?"sahut chan dengan mulut yang masih sibuk mengunyah. Tangan nya lantas mengambil gelas yang sudah terisi air putih lalu meneguknya. Setelahnya lanjut manyantap makan malamnya.
"Kamu besok ujian akhir, kan?"tanya sang kepala keluarga. Chan mengangguk.
"Gimana persiapan nya?"
"Ok kok, yah." Jawab chan cepat.
"Sekolah kamu gimana?. Aman kan? Ga ada masalah?" Tanya mina.
Mendapat pertanyaan seperti itu total menghentikan pergerakkan si lelaki pucat. Sendok yang baru akan ia suapkan terhenti tepat didepan bibir.
Semua pergerakan aneh chan terekam jelas dimanik jernih mina. Sudut bibir wanita paruh baya itu terangkat samar, hingga tak terbaca oleh siapapun.
Sementara chan yang tadi sempat tertunda suapan nya kini melanjuti suapannya. Bukan apa apa, si lelaki pucat kini hanya bingung bagaimana menutupi kegugulan nya.
Chan sempatkan kembali melirik jisung lalu menjawab". Baik kok, bunda"jawab nya pelan.
Jisung mengangkat kepalanya setelah mendengar jawaban chan. Tanpa disangka si manis terkekeh sarkas.
Mendengar tawa pelan jisung membuat atensi semua penghuni rumah itu sontak tertuju pada nya. Tapi dengan tatapan yang berbeda arti disetiap pasang mata.
Walau raut wajah Chan terlihat biasa tapi tangan nya yang tersimpan dibawah meja mengepal keras.
"Kenapa ketawa, nak?"tanya brian heran.
Jisung sontak mengangkat kepalanya guna membalas tatapan sang ayah. Kembali tersenyum tipis dan mengambil air putih yang memang sudah tersedia lalu menegukanya.
"Ga ada apa apa, yah"jawab si manis.
"Trus kenapa ketawa? Emang ada yang lucu disini?"ucap brian yang masih kebingungan dengan sikap anaknya.
Jisung menggeleng pelan." Emang ngga ada yang lucu disini, yah. Tapi disekolah. Ada yang lucuuuu banget pokoknya. Hahaha"jawab jisung diakhiri tawa.
Mina dan brian saling tatap lalu kembali menatap jisung."emang ada apa?"tanya mina.
Jisung mengelap bibirnya dengan tisu. Lalu menganggkat wajahnya. "Ada kan murid disekolah aku? Dia kan ngajak temen nya ngebully murid lain tapi tau ga ? Pas si temen udah ngebully Dia yang malah laporin kalo teman yang diajak nya itu udah ngebully murid lain. Lucu kan yah? Bund? Dia yang nyuruh dia pula yang lapor. Hahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tikung 《MinSungChan》
WerewolfIdih idih najis sok mesra. Putus mampus lo bedua biar gua bisa nikung kak minho_Jisung. Kak Chaaann, nih aku bawain makanan kesukaan kakak. Ino masak sendiri loh ! Ehh jisung, kak chan nya ada? _Minho Makasih ino kesayangan kakak _ Chan #Bxb #b.nonb...