Dua Puluh

924 128 20
                                    



Jisung menggigit bibir bawahnya sambil tangan kanan menggenggam ponsel yang masih tersambung dan lino dipeluk dengan tangan kirinya.

Sesekali jisung menempelkan ponselnya ketelinga guna mendengar kabar dari seseorang yang dihubunginya.

Diluar sana Chan masih berusaha menerobos pintu kamarnya. Entahlah, sepertinya Chan benar benar akan menuntaskan pekerjaan nya yang gagal dua tahun yang lalu, yaitu melenyapkan jisung.


Jisung terperanjat ketika mendengar bunyi lemparan dipintu balkonnya. Jisung mematung. Siapakah orang iseng yang melempari kamarnya disaat genting begini?.pikirnya.


Tunggu?


Melempari kamarnya? Berarti orang itu ada didalam peekarangan rumahnya? Siapakah itu?.

Jisung kembali menempelkan layar ponsel ke telinganya.

"Kak? Kakak udah sampai?"

"Belum,  ji. Sabar ya. Kakak usahain cepat!"sahut suara disebrang sana. Juga terdengar mesin mobil yang melaju kencang dari sebrang sana.


Berarti orang itu benar benar belum sampai?. Lantas, siapa yang kini tengah melempari kamarnya dari bawah sana.


Penasaran. Jisung melangkah perlahan ke arah balkon kamarnya. Menekan kebawah gagang pintu.


Ceklek___

Jisung melongokan kepalanya perlahan. Memperhatikan kondisi sekitar.


Kembali lemparan itu terjadi. Sial, Kali ini mengenai kepala jisung. Untung batunya kecil, tapi kan tetap sakit walaupun sedikit. Ingin teriak marah tapi takut terdengar oleh chan.

Dengan kesal jisung melangkah ke balkon sambil mengelus kepala nya. Melongokan kepalanya kebawah dan saat itu juga mulut jisung menganga.


"Udah. Kagetnya nanti aja. Ayo lompat" Seru orang dibawah sana dengan suara sekecil mungkin. Takut terdengar oleh penghuni lain, mungkin?.


Mata jisung membalalak." Lo nyuruh gue mati?!"balas jisung dengan suara tak kalah kecilnya.


"Cepet, ji. Kita ga punya waktu banyak. Ntar ketauan kak chan makin ribet"


"Ya tapi gue takut, kak?"

"Lo lagi ngomong ama siapa, ji?"tanya suara ditelpon.


Jisung kembali menempelkan layar ponsel ketelinganya.



"Ini kak Bin, ada kak minho disini?. Kakak yang suruh dia datang kesini ya?"


"Ga?. Kakak ga ada hubungin minho. Benaran minho ada disana?!"tanya orang yang dihubungi jisung untuk meminta pertolongan.




"Udah telponan nya. Cepet turun!"seru minho lagi.



"T-tapi gue takut, kak?"


"Percaya sama kakak, kakak bakal nangkap kamu disini, ji. Kakak ga akan biarin kamu jatuh!"


"Janji ga biarin gue jatuh?"


"Janji!"jawab minho mantap.


Seketika mereka tersadar akan percakapan mereka yang terdengar seperti pasangan yang sedang menjalin hubungan membuat mereka salah tingkah.



"U-udah cepat lompat, sebelum chan tau!"


"Tangkap boneka sama ponsel gue dulu"ucap jisung. Minho mengangguk.



Tikung 《MinSungChan》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang