Tujuh Belas

866 116 17
                                    


Minho menarik jaring jaring dengan kasar kearah gudang belakang untuk mengembalikan peralatan olahraga.

Kenapa harus dirinya yang disuruh. Murid lain kan ada?  Setidaknya berdua lah. Biar ga sengsara banget dirinya.

Masuk ke gudang, menghempaskan begitu saja jaring jaring itu lalu menatap kemusuhan jaring jaring berisi berbagai alat olahraga itu.

"Lepas !!"

"Ga!! Lo harus dikasih pelajaran !!"

" Emang lo siapa ?! Lepasin gue anjing !!"

" Lo ga ada sopan sopan nya sama gue, ya?!"

Minho terdiam mendengar keributan diluar gudang. Minho langsung bersembunyi dibalik rak rak.

Dua orang yang terlibat keributan tadi masuk ke dalam gudang. Bukan masuk sih? Lebih tepatnya satu orang di dorong masuk ke gudang lalu di kunci dari dalam.

Minho mematung. Membekap mulutnya agar tak bersuara.

"Ngapain lo bawa gue kesini?!"

"DIAM LO !!"

Minho mengernyit. Dia seperti mengenal suara kedua orang itu. Lalu ia mengintip sedikit untuk melihat siapa gerangan yang tengah berselisih itu tapi belum sempat dirinya mengintip, percakapan selanjutnya membuat dirinya membeku.

"Kenapa lo ga mati aja pas jatuh dulu?! Kenapa lo harus bertahan jisung!!"

Minho masih diam ditempat persembunyian nya.

"Apa?!" Lirih jisung tak percaya.

"Lo pikir gue ngga tau lo kemarin pergi sama minho !. Padahal lo tau kalau minho itu pacar gue?!"

Mata jisung membelalak kaget.

"Gue ngga pergi sama dia!!. Gue juga ga tau kenapa dia juga ada disana!"

"Halah !! Bullshit !!. Gue tau lo dari dulu suka minho. Lo pengen dapetin dia !!. Tapi apa? Hahaha. Dia lebih milih gue ketimbang manusia autis kek lu!!"

Mata jisung memerah menahan tangis. Nafasnya tersengal sengal.

"Lo seharus nya sadar, ji. Lo ngga pantas untuk siapa pun! Termasuk minho dan seungmin !."

"Mending lo ikutin kata gue. Lo putusin seungmin, biarin gue dapetin dia, ok?. Kalau soal minho? Bisa diatur. Lo tenang aja, gue ga akan lepasin minho. Karena dia milik gue, mutlak. Ga ada yang boleh milikin minho selain gue, paham?"

"Kalau seungmin?, dia cuma buat sementara doang. Minho baru untuk gue nikahin. Kalau yang lain cuma buat pelampiasan doang kalau minho ngambek atau capek dan ga mau ngelayani nafsu gue . Ahahahaah"

Apa kalian pikir chan main main?. Tentu tidak. Dia memang mencintai minho, sangat. Bahkan dirinya berikrar, minho lah yang akan dia nikahi kelak. Bukan seungmin , rose? Apalagi perempuan perempuan lainnya.

Hati minho tertohok mendengarnya. Sejahat itu kah seorang bangchan?. Sungguh dia tertipu dengan tampang kalem dan dewasa dari seorang bangchan.

"Kalau minho? Gue emang udah lepasin dia. Gue udah ikhlasin dia buat lo. Tapi kalau seungmin? Maaf, gue ga bisa"jawab jisung.

Entah kenapa ucapan jisung barusan membuat minho merasa kecewa. Jadi jisung sudah menyerah? Salah kan saja dirinya yang baru menyadari perasaan adik kelas nya itu.

Dalam diam minho merutuki ketidak pekaan nya terhadap perasaan jisung dulunya. Andai dia peka saat itu? Mungkin tidak akan begini jadinya.

Chan melangkah mendekat ke jisung. Tatapan nya tajam.

Tikung 《MinSungChan》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang