Tiga Puluh

1K 122 61
                                    



Pintu ruang rawat jisung didorong kuat hingga menimbulkan kebisingan. Dari balik pintu muncul seseorang yang baru beberapa menit yang lalu dihubungi lewat panggilan telfon.

Ya. Itu bangchan. Lelaki berkulit pucat itu segera menghampiri brangkar dimana jisung masih tertidur pulas.

Bunda mina yang masih berdiri disisi ranjang pun menoleh ketika anak sulungnya telah berdiri disisi ranjang lainnya.

Manik lelaki pucat itu berembun menatap adiknya yang tampak damai dalam tidurnya.

"Chan ... adik kamu hiks hiks" bunda mina tidak sanggup melanjutkan ucapan nya.


Chan menoleh ke bunda nya. Menatap bunda nya seolah bertanya lewat tatapan nya.

"Bunda ga tau, nak. Tiba tiba bunda sama ayah dapet telpon dari changbin yang bilang jisung diperko-- hiks -- sa hiks hiks "

Chan mengepalkan kedua tangannya. Rahangnya mengeras dan air matanya pun akhirnya jatuh.

Brian melihat bagaimana terpukulnya anak sulung nya ketika melihat kondisi adiknya.

Berbeda reaksi dengan tiga orang lagi yang ada di ruangan itu. Siapa lagi kalau bukan Minho, changbin dan hyunjin.

'Pinter banget sandiwaranya, man !' Bisik changbin ke kedua teman nya.

Hyunjin mendengus. " Dapet piala gremi pantes ini" sahut lelaki berbibir kelebihan volume itu.

Changbin dan minho sontak menoleh. "Laah bukan nya kalau acara award buat acting itu music bank ya?' Ini changbin.


Minho hanya bisa mengusap wajah nya kasar. Mendengarkan ocehan tak masuk akal kedua teman nya membuat telinga nya pengang. Belum aja dia hisap itu ubun ubun mereka berdua.

Chan melirik minho dengan ekor mata disela isakan tangisnya. Dalam tangisnya dia tersenyum samar karena kembali bertemu dengan sang pujaan hati.

"Siapa yang tega ngelakuin ini ke adik aku. Yah? Bund??"tanya chan.

Ayah brian dan bunda mina hanya menggeleng lemah. Lagi. Chan tersenyum dalam diam.


Ya iyalah. Ga bakal kalian tau siapa pelakunya. Sama seperti tahun tahun lalu_Batin bangchan.

Tanpa chan sadar sudut bibir minho terangkat.


"Yang pasti yang ngelakuin itu iblis"sahut hyunjin.

Ayah dan bunda bang itu menoleh ke hyunjin.

" Dan dalang dari kejadian ini adalah valak"timpal changbin.

Chan mengerutkan keningnya.

"Kok valak sih?"tanya hyunjin tak mengerti.

Changbin menyengir." Soal nya. Kalo iblis masih bisa nyamar jadi wanita cantik atau lelaki tampan. Kalau valak?? Udah mentok gitu aja mukanya. Nyeremin. Hiii" jawab changbin sambil bergidik ngeri.


"Bisa ae lo serbuk gorengan"sahut hyunjin. " ehh tapi bener juga sih. Valak senyum aja serem apa lagi kalo lagi marah. Orang yang iman nya paling kuat pun bakal ngacir liat mukanya" lanjutnya.

Minho menggigit pipi dalam nya agar tawa nya tak meledak. Sementara Chan mengepalkan kedua tangan nya keras. Secara tidak langsung changbin dan hyunjin sedang mengolok olok dirinya.

Ayah dan bunda bang itu tampak berpikir.


"Maksud kalian. Ada yang nyuruh preman itu buat perkosa jisung??"tanya ayah brian.


Tikung 《MinSungChan》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang