Empat Puluh

537 105 7
                                    



Jari  lentik  felix menari  diatas  layar  ponsel pintarnya. Mencari kontak yang hendak dihubunginya.


Setelah menemukan nomor kontak yang diinginkan langsung saja jari lentik itu menekan icon call. Tak berapa lama panggilan pun tersambung.

Felix segera menaruh ponsel ke telinganya.   Beberapa panggilan dari felix tak satu pun diangkat oleh kontak yang dihubungi.

Felix menjauhi benda pipih itu dari telinganya. Menatap kesal ponselnya sembari menghela nafas jengah. Tapi mau bagaimana lagi? Dia harus mengubungi orang itu.

Dengan malas felix kembali mendial kontak yang sedari tadi dia hubungi. Panggilan kembali tersambung tapi tak kunjung diangkat.

Felix berdecak kesal dan baru saja dirinya ingin menjauhkan ponsel dari telinga untuk memutuskan panggilan ketika gendang telinganya mendengar sahutan dari sebrang sana.


"Hallo?"

Dengan suara sedikit bergetar felix menjawab.

"Y- ya kak?"

"Ya kenapa, sayang?"

Felix meringis mendengar panggilan itu dari chan.

"Eum___ Kak,"


"Ya, sayang? Gimana? Berhasil? Jisungnya mati? Seenggaknya cedera parah lah?" Tanya chan beruntun dari sebrang sana.


Felix memejamkan matanya mendengar pertanyaan chan. Lelaki itu menginginkan adiknya mati?.



"Maaf___"


Hening. Tak ada jawaban dari sebrang sana ketika felix mengucapkan kata maaf.

Sudah pasti kalian bisa menebak apa yang terjadi?.

"Kenapa bisa gagal?" Suara chan berubah datar tak lagi ramah seperti semula.

Felix menggigit bibir bawahnya dan mendongak keatas menatap langit.

"Ada seungmin. Kan kakak tau seungmin ga pernah jauh dari jisung?"

"__ Dan lo ga cemburu?"sambung chan cepat. Cara bicara chan pun sudah berubah. Tak lagi memakai aku-kamu.

Felix menunduk. Menahan dadanya yang sesak.

Cemburu?,Tentu saja. Tapi mau bagaimana lagi?.


"Iya___"



"Yasudalah. Dasar tak berguna" sela chan dan tanpa memberi felix menyahut lelaki itu sudah memutuskan sambungan sepihak.



Felix menurunkan ponsel dari telinganya perlahan. Hatinya sakit. Dirinya hanya dimanfaatkan selama ini?.


Dasar bodoh!


Air matanya jatuh tanpa bisa tertahan lagi. Dirinya selama ini dijadikan alat. Dirinya di iming imingkan akan kebahagian kelak.

Chan menjanjikan jika dirinya bisa melenyapkan jisung maka dirinya tak punya penghalang lagi untuk mendapat cinta seungmin . Lelaki itu menjanjikan akan membantunya dengan seluruh kemampuan nya . Tapi apa? Dirinya justru dijadikan alat untuk mempermudah untuknya melenyapkan jisung agar tak ada lagi pengganggu hubungan nya dengan minho.


Padahal felix pun tahu. Chan lah sebenarnya yang menjadi penghalang kebahagian jisung selama ini. Bahkan chan jugalah yang merebut cinta pertama jisung, yaitu minho.


Tikung 《MinSungChan》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang