Dua Puluh Tujuh

755 104 25
                                    




Chan termenung dikamar sepinya. Jemarinya sibuk mengelus layar ponselnya yang menampilkan foto minho.

Dirinya masih tak menyangka kalau hubungan nya dengan sang terkasih telah kandas.

Dia pikir dirinya telah benar benar menjadi pemenang. Tapi nyatanya tidak.

Dada nya naik turun menahan sesak. Minho bukan miliknya lagi sekarang. Dia harus apa?.

"Bangsat!" Sebuah umpatan akhirnya lolos dari bibir yang sedari tadi terkatub rapat.

Apa kalian pikir chan benar benar akan menyerah untuk mendapatkan minho kembali? Kalian salah. Dia tidak menyerah sama sekali. Hanya menjeda sekalian mencari cara agar minho kembali kepadanya.

Kepalanya mendongak untuk menetralkan emosi nya yang kembali membuncah.

Kedua tangan nya perlahan mengepal keras.

"Gue sayang banget sama lo, ho. Tapi, kenapa lo malah berpaling ke dia?"

Kepalanya menggeleng pelan berulang kali. Dia harus menyusun rencana agar sang terkasih kembali kepelukan nya dan jisung?, tentu saja dia akan singkir kan.

"Gue harus buat rencana. Harus !"

Setelahnya tangan sibuk mencari kontak yang sekira nya dapat membantu rencananya.



___



Tiga sekawan alias changbin, minho dan hyunjin masih sibuk dengan pikiran masing masing setelah mendengar pengakuan hyunjin barusan.

Tiba tiba minho melirik hyunjin sinis. Changbin yang mulai merasa hawa tak mengenakan sontak mendongak dan seketika terkesiap melihat tampang minho yang menyeramkan menurutnya.

Changbin mencoba melirik hyunjin. Oh gosh!. Anak itu belum menyadari bahaya yang tengah mengintainya.

Tiba tiba hyunjin ikut mendongak dan akhirnya bersitatap dengan manik kelam changbin.

Changbin mendelik. Hyunjin mengerutkan keningnya.

"Kenapa hyung?"tanya pria berbibir tebal itu.

Dasar hyunjin bodoh!. Liat kesebelah kirimu bodoh! . Bahaya mengintai lo!.



Kerutan didahi hyunjin semakin dalam.

"Kenapa sih, hyu--- Adda da da w  hyungh am---punhh sakittt!" 

Belum selesai pertanyaanya telinga hyunjin sudah dijewer oleh oknum lee minho.

"Kurang ajar lo ya!. Lo bohongin orang orang terutama gue !! Udah kebal telinga lo, haa!?!" Omel minho.


Hyunjin masih berusaha menyelamat kan telinga sebelah kirinya.

Changbin?.

Bagaimana dengan anak itu?. Pria kurang kalsium itu sudah menutup mukanya dengan buku menu. Tidak mau ikut malu dia. Mukanya memerah karena manahan tawanya. Bahagia dirinya diatas penderitaan hyunjin :v




____



Jisung baru saja keluar dari kamarnya ketika mendapati kakaknya menuruni tangga.

Lelaki pucat itu terlihat terburu buru. Sesekali manik coklat itu menatap ponselnya.

"Mau kemana, kak?"tegur jisung.

Chan sontak menghentikan langkahnya. Menoleh perlahan ke sang adik. Memaksa tersenyum lalu menjawab.

"O-ohh ini, ji. Kakak l-lupa kalau ada tugas kelompok dirumah yugyeom" jawab chan gugup.

Tikung 《MinSungChan》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang