Dua Puluh Sembilan

778 114 38
                                    

Minho menggendong tubuh rapuh jisung yang tak sadarkan diri dengan tergesa gesa. Dibelakangnya ada jeno dan jaemin yang juga sedang mendorong brangkar juga dalam keadaan panik.

Dibelakang sekali changbin dan hyunjin ikut berlari walau merasa ada yang janggal.

"DOKTER !! SUSTERRR !! TOLONG KEKASIH SAYA !!!"

Heleh.

Akhirnya minho sampai juga didepan ruang Instalasi gawat Darurat yang disambut oleh para petugas.

Setelah minho membaringkan tubuh jisung dibrangkar yang tersedia disana minho langsung didorong keluar.

"APA APAAN DORONG DORONG SAYA? PACAR SAYA LAGI SEKARAT INI DOK?! JANGAN CARI RIBUT ?!"

Changbin dan hyunjin dengan muka ditebalkan langsung menarik minho keluar.

"Ho, biarin mereka urus jisung. Emang lo bisa nangani jisung?"tanya changbin kesal.

"Ntah lah abang ini. Malu tau ga?! Mana teriak kekasih kekasih segala lagi. Jadian kaga"ucap hyunjin.

Menohok.

Ucapan hyunjin sungguh menohok. Minho terdiam mendengarnya. Dari pada adu bacot ga jelas mending dia duduk menenangkan diri.

Changbin yang melihat minho sudah tenang pun ikutan duduk disamping minho yang juga disusul oleh hyunjin.

Lagi. Changbin dan hyunjin merasa ada yang janggal. Tak sengaja changbin menoleh ke arah jeno dan jaemin.

Pasangan nomin itu masih berdiri disisi brangkar yang mereka dorong tadi.

"Astaga!. Kalian ngapain berdiri disana?! Mau diapain itu brangkarnya?"tanya changbin heran.

Minho dan hyunjin langsung menoleh ke pasangan nomin. Setelahnya terdengar suara tawa yang membahana dari hyunjin.

"HAHAH ANJING! PANTESAN GUE KEK NGERASA ADA YANG ANEH. LAAH TERNYATA KALIAN DORONG BRANGKAR KOSONG DARI TADI ! HAHAMPPHHHH"

Changbin langsung membekap mulut hyunjin. Ini rumah sakit coy?. Seenaknya aja si memble itu membuat keributan.

Jeno dan jaemin yang sadar akan kebodohan yang mereka lakukan langsung menjauhkan kedua tangan mereka dari brangkar itu.

Minho menatap datar adik sepupunya itu. Dia sedang kalut ehh sepupunya ini malah ngebego.

"Hah!! Sudah lah. Duduk kalian"perintah minho.

Jeno dan jaemin menurut. Mereka duduk dikursi yang masih kosong.

Baru beberapa menit keheningan melingkupi mereka. Terdengar derap langkah yang mendekat.

Semua yang sedang menunggu menoleh. Itu felix. Dengan langkah tergesanya dia menghampiri kekasihnya.

"Gimana jisung, kak? Dia baik baik aja, kan?"tanya felix dengan raut cemasnya.

Jaemin mendengus. Tangannya mengepal keras.

"Ga usah sok khawatir lo"sindir jaemin.

Semua disana menatap jaemin dengan tatapan bertanya.

"Ya jelas gue khawatir! Sahabat gue lagi sekarat didalam sana !!"jawab felix dengan suara yang mulai meninggi.

Siapa yang tidak kesal?. Sahabatnya sedang sekarat tapi jaemin malah memancing amarahnya.

Jaemin tertawa remeh.

"Lo lupa apa yang gue bilang tadi, lix?. Gue kan tadi udah bilang ke lo KALO TERJADI APA APA DENGAN JISUNG ? LO BAKAL JADI SALAH SATU PENYEBABNYA!!"sentak jaemin dengan sengitnya.

Tikung 《MinSungChan》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang