23. Waktu

12.9K 1.4K 1.2K
                                    

WAKTU: MENCINTAI SEPANJANG WAKTU

'sejatinya cinta adalah ketika waktu berputar, tapi cintanya tetap sama,'

Ada yang lagi diet ga nih?
Apa jangan jangan dietnya gagal?

***

Bara memasuki ruang keluarga rumah Aira setelah di antar oleh kepala penjaga rumah. Laki laki itu langsung menyapa papah Aira yang libur kantor.

"Om..." Bara memperlihatkan senyumnya sambil menundukan lehernya sebentar.

"duduk dulu Bara. Ngambil pesenan kue apa nemuin Aira?" tanya papah Aira—Darel,  sambil meletakan tab nya di sofa.

"dua duanya om," Jawab Bara, "lagi liat liat apa om, serius banget?" tanya Bara setelah nyaman dengan posisi duduknya.

"lagi liat liat saham saham orang lain yang anjlok," jawabnya.

"mau dibeli om?"

"ga berani om mah kalo beli saham
anjlok."

"sebernya sama aja sih om. Tinggal nanti metodenya gimana biar bisa ningkatin lagi. Malah kadang kita bisa lebih untung.

"iya kalo sahamnya naik lagi. Kita
untung." papah Aira itu  membenarkan kacamatanya yang turun. "kalo enggak? Ya buntung." dirinya tertawa pelan.

"ya gitu om. Memang harus berani ngambil resiko."

"kalian aja lah. Kaliankan masih muda muda. Jiwanya masih semangat semangatnya." ucap Papah Aira, "kamu sering beli?"

"kalo tertarik aja sih om. Itu juga ga langsung naik om, perlahan lahan." jawab Bara.

"ya ga papa, yang penting ada peningkatan. Semangat!!" Papah Aira memberikan gestur semangat untuk Bara.

"mamah kamu pesen banyak gini untuk apa?" Mamah Aira—Maya Ayu, berjalan ke arah suaminya itu sambil menenteng tiga kotak kue. Lalu meletakannya di meja.
"selang beberapa rumah ada tahlilan tante," jawab Bara. Mamah Aira yang berdiri di dekat meja mengangukan kepalanya. "tumben ga dia yang ngambil?"

"pergi ke solo. Baru berangkat semalem." jelas Bara.

"tante kenapa ga buka toko kue aja. Lumayan udah banyak yang tau tan." ucap Bara, "dia kok buka toko kue," sambar Papah Aira.

Mamah Aira itu menghembuskan nafasnya kasar, "tante itu kurang gimana ya kalo di bantu kerjain sama orang lain. Kurang afdol gitu Bar. Greget jadinya." Jelas Maya. Bara paham atas ucapan ibu pacarnya itu.

"Airanya dimana tan?" tanya Bara.

"di halaman belakang ya pah?" Maya menengok ke arah suaminya itu, "iya di belakang. Di pondok pondokan, lagi tidur." jelas Darel.

"susulin aja sana. Ga akan bangun kalo ga di bangunin anak itu." ucap Maya.

Bara berpamitan ke belakang rumah Aira, yang terdapat kolam renang serta pondokan yang di cat berwarna putih.

"ngapain lo Rel?" Bara bersedekap dada di dekat Real yang sedang berjongkok dengan kucing Aira.

"gue cemplungin ke kolam nih kucing. Eh malah mau tenggelem." jelasnya. Suara hairdrayer itu terdengar bising. Real sedang mengeringkan kucing kucing Aira yang sengaja ia suruh berenang.

Bara terkekeh saat melihat mata kucing itu melebar lebar karna terkena angin panas hairdrayer, "goblok sih lo Rel."

"gue kan mau coba coba aja anjing. Malah tenggelem."

BARA BRAYUDANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang