EMOSI: DALAM SATU WAKTU
'jangan pernah bilang seseorang tidak punya masa depan. Pada dasarnya masa depan tidak ada yang tau,'
-Kevin maulanahibran-
'orang yang pernah lo katai dengan buruk, bisa jadi orang yang kau angungkan esok hari,'
-Bams Candradinata-
'tau apa lo tentang masa depan? Memangnya lo tuhan?'
-Joko Abdullah-
'lucu sama seseorang yang ngomongin masa depan orang lain padahalan masa depan dia belum tentu bagus.'
-Deon Pratama-
'masa depan? Hal yang bisa berubah ketika kamu salah langkah,'
-Bara Brayudani-
'orang yang tidak membicarakan masa depan, bukan berarti tidak memiliki masa depan.'
-Real Ramanovan-
NEXT TERAKHIR SELAGI REVISI BARA SATU. BISA TEMBUS BANYAK DARI YANG LAIN LANGSUNG NEXT.
***
Bara berjalan tenang dengan sorot mata yang lurus memandang lorong panjang sekolah. Anak anak lain yang jalan di lorong sekolah pun memilih menyingkir atau berhenti sejenak saat laki laki dengan postur tegap itu jalan dengan tidak bersahabatnya.
Sedikit jauh di belakangnya, teman temanya mengikutinya dengan jalan biasa. Tak mau dekat dekat tapi juga tak mau jauh jauh.
Bara menarik kerah belakang Aldi—ketua osis SMA PK yang sedang berdiri memantau adik kelasnya yang memungut sampah di selokan.
"santai woy!" wajah Aldi memerah. Laki laki yang menjadi panutan sekolah itu, membenarkan kerah belakang seragamnya dengan kasar.
"masalah lo apa sama perkumpulan gue?" Bara mendongak pongah di depan Aldi. Seperti menantang laki laki itu secara langsung.
Mereka yang tadi berlalulang kini berhenti karna pembicaraan Bara.
Teman teman Bara yang lain ada di belakang laki laki itu. Mengejek Aldi yang juga memandang mereka.
"gue ga ada masalah sama kalian." laki laki itu berelak. Melanjutkan tugasnya kepada adik kelasnya itu.
Bara kembali menarik lengan seragam putih Aldi agar menghadapnya, "cara ketua osis, sukanya main belakang. Ngapa? Takut lo ngomong langsung ke gue?!" Bara mendengkus. Meminta perhatian semua orang dengan matanya yang menjelajah ke mereka, agar menatap Aldi.
"gue ga pernah punya masalah sama perkumpulan lo. Kalian memang tukang onar. Makanya cari masalah sama gue." Aldi berdiri tegap di depan Bara.
"dan gue ga bakal cari masalah kalo ga ada yang mulai." Bara berjalan pelan ke arah Aldi. Pelan tapi mengitimidasi.
Suara tinjuan membuat semua yang di sana kaget. Ada beberapa perempuan yang menutup matanya karna tidak tega.
"buat apa lo ngusik gue sama temen temen gue dengan cara nagsih foto ke polisi?!" Bara membetak di depan wajah Aldi yang masih menopang badannya di lantai, "iri? Ga bisa di ajak begitu temen lo? Ga punya temen jangan jangan lo ya?" Bara terseyum miring. Ucapnya tidak membentak hanya saja penuh penekanan.
"ngapain gue iri sama manusia ga ada moral kaya kalian!" Aldi menendang Bara tepat di dada. Selama diam, laki laki itu mengumpulkan tenaganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA BRAYUDANI
Novela JuvenilBAGIAN DUA DARI BARA [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Geng besar yang di pimpin seorang Bara Brayudani, membawa namanya melambung di seantero SMA PK di akhir masa jabatannya sebagai ketua G.O.VA. Laki laki yang di sukai banyak perempuan itu telah mema...