HARTA TAHTA G.O.VA
'ga usah perduli sama orang terus ngomongin lo. ga ada guna bacotan mereka dihidup lo. bikin down aja
-G.O.VA-
Hallo aku laper...
Komen nya ramein setiap kalimat biar next lagi.***
Aira melihat kelas Bara dari pintu. perempuan itu sedang memakai baju kelas, karna hari ini adalah hari jumat, bersadar di kusen pintu sambil meneliti dari ujung ke ujung kelas dua belas ips satu. Tidak ada Bara, tidak ada teman teman yang lain juga. Ada karina yang duduk di pojok sambil mengoleskan cat kuku di tangannya.
"Kar liat Bara ga?" tanya Aira yang masih di pintu, enggan untuk masuk. Karina yang tiba tiba di panggil menatap wajah Aira binggung, "ga tau. Dari istirahat pertama tadi ga balik lagi," jawab Karina. kembali fokus ke tangannya.
"ga shalat jumat?" tanya Aira lagi.
"ga tau Ra." jawab Karina tanpa melihat ke arah Aira, "paling masjid depan sana itu," sambung Karina. perempuan itu mengecek ponselnya yang tiba tiba berbunyi.
"Bara berantem deh kayaknya," ucap Karina. Barusan saja Aira ingin pergi tapi tidak jadi karna dengar perkataan Karina. "joko yang kirim," Karina menyodorkan ponsel apel nya ke Aira yang sudah berdiri di samping mejanya.
JokoAbullah:
send picture....
ga ganteng lagi Kar
tulis Joko di bawah gambar yang ia kirim. Bohong jika Bara ga ganteng lagi kata Joko. pasalnya wajah Bara biasa saja, tida ada yang berubah.
"nanti abis pulang sekolah ke warung mak aja Ra. Sekalian ngasih tas mereka yang ditinggal." ucap Karina. Aira hanya manggut manggut saja.
***
Semua anak anak G.O.VA melihat ke arah jalan depan warung mak Gingsul yang ramai dengan anak anak Perwira Kartika yang pulang sekolah. Bara yang habis berkelahi dengan anak sekolah PGRI yaitu sekolah Beni, hanya bersandar di bangku bawa pohon depan warung mak Gingsul dengan Cekra yang berdiri sambil menyedot es nya di depan Bara.
"minggir lo. ganggu pengeliatan gue aja kra." ucap Bara sambil menggeser tubuh Cekra dari hadapannya. "eeeeekkk kenyang gue," Cekra malah gelegean karna habis selesai makan di warung mak.
"jorok lo." ucap Bara. kaki laki laki itu ia tumpukan ke bangku. Bara sudah tidak memakai baju seragamnnya lagi. Yang lain pun sama.
"ngapa sih lo? kaya males hidup lo beberapa hari ini. sensian lagi. mau PMS?" ucap Cekra. Bara mendelik tak suka dengan ucapan Cekra, "lo mau gue tonjok? gatel tangan gue soalnya." ucap Bara tanpa ekspresi.
"canda bos canda,"
"kra ambil tas ayo," ucap Joko yang menghampiri mereka berdua di bawah pohon.
"entar juga di bawain Karina," jawab Cekra. ikut ikutan duduk di samping Bara. Cekra sudah hapal dengan kebisaan Karina yang satu itu.
"VIN!!!" panggil Bara sambil menengok ke belakang ke warung mak Gingsul, "SINI!!!" suruh Bara. Bara kalau sedang bossynya pasti seperti ini. suruh ini suruh itu. Apa yang dia mau harus jalan seperti itu. lebih lebih kalo ada yang salah atau komentar pasti akan di perlihatkan wajah tanpa ekspresinya itu. Atau lebih parahnya lagi, akan diberi ultimatum yang mereka ga paham tentang pemahan itu. kata mereka, wawasan pemikiran laki laki itu terlalu luas, hanya Kevin saja yang paham. Anggota G.O.VA dan teman teman Bara jadi lebih segan, tapi mereka dalam hati juga kesal. tapi, itu juga jarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA BRAYUDANI
Genç KurguBAGIAN DUA DARI BARA [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Geng besar yang di pimpin seorang Bara Brayudani, membawa namanya melambung di seantero SMA PK di akhir masa jabatannya sebagai ketua G.O.VA. Laki laki yang di sukai banyak perempuan itu telah mema...