38. Dua masa

3.7K 358 2K
                                    

DUA MASA; Apakah akan terulang lagi

"Jarak membentang jauh. Tapi antara waktu dan kenangan selalu saling berdampingan." Dillapy

***
Note
Mau up cevvat? Komen 2k vote 1k
Hihi makasih sebelumnya udah komen 1k untuk bara kemarin.

Bara dan Aira berdiri saling berdampingan di salah satu ruangan yang tidak terlalu lebar di atas rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara dan Aira berdiri saling berdampingan di salah satu ruangan yang tidak terlalu lebar di atas rooftop. Ruangan yang selalu terkunci rapat dan ruangan yang dalamnya penuh memorial.

Kedua sepasang kekasih itu menatap lurus ke arah bingkai bingkai dan tulisan yang masih sama saat ia datang pertama kali ke sini.

"Ga harus aku ceritakan kembali kan Ra, kisahnya seperti apa?" Ujar Bara yang tetap menatap lurus, sedangkan Aira menengok ke arahnya.

Aira menggeleng, "mungkin kamu benar. Ini semua dendam. Dendam yang berkedok keadilan." Ujar Bara lagi.

"Kalau mereka ga ada dari awal. Mungkin aku ga bakalan seperti yang kamu bilang." Aira tetap bungkam atas ucapan Bara. Ia memilin tangannya sendiri. Bukan untuk ini dirinya bertemu Bara.

"Menjalani hubungan itu dua kepala pada nyatanya. Dan akan ada ketidaksamaan dalam berfikir. Akan ada celah hubungan itu ga sempurna." Bara melihat Aira yang menunduk diam.

"Tentang G.O.VA, apa aku salah membela tempat yang membuat aku ketemu banyak hal?" Aira menggeleng lagi.

"Masnahkah aksa. G.O.VA akan tetep jadi rumah jiwa untuk kamu Bara."ujar Aira pelan. "Aku yang salah di sini Bara..."

Bara menghembuskan nafasnya, menyugar rambutnya ke belakang, "masnakah aksa memang benar artinya, tapi itu hanya samaran dan bayang bayang agar mereka tidak tau G.O.VA ada untuk itu."

"Ra... aku cuman mau kamu tau, aku sama mereka itu ga sama." Ujar Bara menatap Aira yang jauh lebih pendek darinya.

"Maaf..." cicit Aira pelan

"Aku ga bunuh mereka Ra. Aku ga ngelakukin hal yang sama kayak mereka Ra... ya mungkin, memang ada sedikit dendam atau keinginan untuk melihat mereka hancur."

Mereka saling diam. Bara tetap menatap Aira sedangkan Aira tak sanggup untuk menenatap Aira. Entah kenapa, akibat suasana seperti ini dalam hubungan mereka, mereka seperti memiliki jarak atau mungkin mereka memilih jeda untuk melaraskan pikiran yang berbeda.

"Aku memang ga pernah tau, sedalam apa kenangan yang tertinggal di sini. Walaupun jarak waktunya sudah sangat lama. Dan mungkin juga, aku masih setengah mengerti tentang dirimu."

"Yang aku tau tentang kamu dan G.O.VA adalah, hal yang saling berdampingan. Mereka jauh lebih dulu ada, sebelum aku ada di hidup kamu." Mereka berdua saling bertatap tatapan. Walaupun suasanan di sana benar benar tidak seperti Bara Aira yang selalu cerita.

BARA BRAYUDANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang