BAGIAN DUA DARI BARA [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
Geng besar yang di pimpin seorang Bara Brayudani, membawa namanya melambung di seantero SMA PK di akhir masa jabatannya sebagai ketua G.O.VA. Laki laki yang di sukai banyak perempuan itu telah mema...
‘jadi pengecut itu, ketika kamu meniru gaya lawanmu—dilla’
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana sejuk dengan awan mendung menyelimuti kota di hari sabtu, tepatnya di jam setengah sepuluh pagi. Aira memandang rumah Bara di samping pintu mobilnya.
Aira sudah beberapa kali ke rumah ini tapi, entah mengapa, kaca kaca rumah Bara seakan meminta untuk Aira pandangi setiap saat datang ke sini.
Bara yang meminta Aira datang. Laki laki itu sudah pulang dari rumah sakit terlebih dahulu, sebelum dokter berkata memulangkannya.
Aira menggeleng karna mengingat ucapan Bara semalam di telfon. Dengan langkah santai, perempuan itu melangkah di mana pintu utama tertutup rapat.
***
"tante kira nanti ke sininya." Mamah Bara—Hira Puspita menghampiri Aira yang tersenyum ke arahnya.
Astiten rumah tangga yang menuntun Aira untuk bertemu mamah Bara undur diri ketika Hira Puspita sudah di samping Aira.
"ga ada kerjaan lagi tan di rumah," Aira salim ke pada mamah Bara sambil menyerahkan buah tangannya.