Sajidah Rajni Lembayu
***
Pagi di sekolah Perwira Kartika sudah ramai dengan gedoran pintu dari kelas 12 Ips 1. Gedoran itu di buat sengaja oleh anak anak bandelnya kelas tersebut. Kelas mereka masih terkunci. Akibat temanya yang membawa kunci tidak kunjung datang.
"udah tau dateng siang. Malah megang kunci!" sewot Bams. Laki laki itu mondar mandir di depan pintu.
Didepan kelas mereka ramai siswa siswi yang menunggu kelas di buka. Para inti
G.O.VA yang biasanya siang, kini pagi sudah datang."buka woy buka!!" seru Joko sambil menggedor gedor pintu.
"terjang aja terjang!" ucap Deon yang ikut ikutan.
"kalo rusak di marahin pak Marno," ucap Kevin. Duduk santai di bangku depan kelas. Tanganya sibuk bermain ponsel.
Kata kata Kevin itu tidak di indahkan oleh Joko. Laki laki itu berkali kali menendang mendang pintu kelas. Tidak keras. Tapi lumayan berisik.
"JOKO!" Ucap Bu Sukma yang berjalan ke arah mereka, "Kalian ini kerjaannya ngerusak. Bisa ganti enggak!" guru itu berucap di dekat tangga.
"ya gimana bu? Orang ga mau di buka," jawab Joko.
"tunggu kuncinya. Ga usah bertingkah. Awas aja kalo rusak, ke pak Marno kalian!" peringag Ibu Sukma. Guru perempuan yang masih memilik anak satu itu berjalan menaiki tangga.
"BUKA! BUKA! BUKA!" Deon bersenandung dengan mengetok ngetok pintu.
Grasak grusuk dari anak kelas yang lain juga menambah suasana gaduh. Kelas ips 1 ini memang terkenal dengan kelas paling gaduhnya. Tidak laki tidak perempuan. Semuanya sama.
"WOY NGAPA MASIH DI LUAR?!!" Karina yang masih di ujung Koridor sudah bertanya. Perempuan itu mengunakan rok span dan jaket rajut pink. Melangkah pelan pelan akibat rok miliknya.
"masih di kunci," jawab Joko.
"yang bawa kunci siapa sih?" tanyanya yang sudah berada di depan pintu. Harum dari minyak wanginya sudah menyebar kemana mana.
"bendahara kelas yang terhormatlah," Jawab Bams.
"Kar, lo wangi amat," ucap Joko
"jelas dong. Karina kan wangi ga bau badan." ucapnya melongos ke arah Kevin. Duduk di samping laki laki itu.
"mana Bara sama Cekra?" tanyanya.
"Bara mah siang. Cekra mah di kantin." jawab Bams.
"ngapa nyari gue?" tanya Cekra. Laki laki itu bersendawa besar sekali. Mana di tanganya membawa satu pisang goreng.
"jorok banget lo," ucap Kevin.
"idih!!! Ga panutan amat lo Cek. Wakil ketua sendawa gede bener," ucap Bams sambil bergedik.
Belum sempat Cekra menjawab ucapan Bams, laki laki itu sudah di tarik oleh Karina menjauh. Mereka berdua sepertinya punya urusan.
"maen tarik aja lo Kar!!" Joko berucap.
"ada urusan diem deh," sahut Karina.
"kalian ngapa pada di depan kelas," ucap seseorang yang buka lain pemegang kunci. Perempuan itu masih mengantuk sepertinya. Hanya celingak celinguk di hadapan mereka. Sumpah Bams ingin sekali mengebuk kepalanya. Sudah tau kunci kelas berada padanya, bukanya di buka malah bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA BRAYUDANI
Teen FictionBAGIAN DUA DARI BARA [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Geng besar yang di pimpin seorang Bara Brayudani, membawa namanya melambung di seantero SMA PK di akhir masa jabatannya sebagai ketua G.O.VA. Laki laki yang di sukai banyak perempuan itu telah mema...