RASANYA MEMANG BERBEDA
'jika kita sudah terbiasa dengan adanya sosok seorang yang menemani kita. maka kita akan merasa seakan senyap tanpa dirinya,'
-Aira Alma-
1000 VOTE DAN KOMEN LAGI YA UNTUK NEXTNYA. BIAR MANTAP. GIMANA HARI INI? UDAH ADA ORANG YANG KALIAN SUKA?
MASIH ADA YANG NANGIS? ATAU UDAH KETAWA TAWA?
MAIN TEBAKAN DULU YUK KOMEN YANG TAU YA. DI SAAT ADA KUNING IA TAK ADA, DI SAAT WARNA HITAM DIA ADA DENGAN PUTIH. APA ITU?***
Aira berjalan di koridor. Suasana hari ini biasa saja, sudah dua hari ini Bara tidak masuk. Laki laki yang terkenal di sekolah ini, mendadak ada urusan keluarga yang tidak bisa di hindari. Jika Bara bisa memilih, dia lebih baik nongkrong hingga larut malam bersama teman temannya atau sekedar mengajak Aira jalan jalan ketimbang harus mendengarkan para tetua di rumah besar itu berbicara.
Aira sibuk dengan bisnis barunya. Anak anak sekolah langsung banyak yang memesan kepadanya. Aira baru saja mengantar dari kelas XI ips. Orderan dirinya sudah mulai bisa membalik modal. Asal kalian tau, uang yang Aira gunakan untuk usahanya adalah uang tabungannya yang bertujuan untuk membeli beberapa album baru milik biasnya. Tapi tidak jadi.
Aira berjalan biasa saja di koridor. Sesekali perempuan itu besenandung. Tidak ada Bara rasanya ada yang aneh. Sudah terbiasa bersama, sekarang malah sendiri. Aira semangat semangat saja. Tapi awas saja ada yang merusak hari harinya untuk hari ini. Tidak tau, Aira hanya merasakan sesuatu hal yang ingin marah, tapi tidak tau kepada siapa.
Bahunya tiba tiba di tabrak dari belakang. Aira yang berjalan santai menyebabkan dirinya terhuyung ke depan. "kalo ga suka bilang aja." ucap Aira. Wajahnya biasa saja. Hanya bibir perempuan itu yang di mainkan. Matanya menilai Asta dari atas ke bawah.
"gue memang ga suka sama lo!" ucap Asta yang ternyata membalik badanya.
"gue lebih ga suka. Apa lagi modelan begini." Aira tampak menilai. Mencibir begitu saja setelahnya.
"di depan Bara lo sok lembut ya, taunya aslinya begini." ucap Asta. Tangannya di lipat di depan dada. "bagusan juga kakak gue ke mana mana."
"maaf nih mbanya. Itu kalo ngomong ga di filter? filternya ketinggalan di instgram? apa ga punya filter? ga papa nanti gue buatin." ucap Aira santai. perempuan itu kalau sudah mulai tidak suka. maka akan di perlihatkan dengan jelas.
"lo ga bisa jawab pertanyaan gue makanya balikin topik? sorry ya gue ga pake filter kaya lo. Karna gue udah cantik." tegasnya.
"mau di jawab nih?" Aira membenarkan rambutnya ke belakang, "gini ya mbanya yang udah sok bagus sejagad raya. Gue lembut di depan Bara ya karna dia pacar gue. Ga mungkin dong gue ngomong sama dia kaya gomong sama setan." ucap Aira. "gue begini juga, buat ngelindungin diri gue dari setan setan di sekeliling gue."
"maaf nih gue ga mau nyamain diri sama kakak lo. Sebagus bagusnya orang juga punya kekurangan. Jadi jangan banggain diri dulu, belum tentu sempurna." Aira berucap sambil senyum terpaksa. Jengkel sekali dengan perempuan di depannya ini. "pesen gue kalo terobsesi jangan berlebihan, takut overdosis."
"lo anggep gue setan?!" Asta mendorong pundak Aira dua duanya. "memang setiap manusia bakalan jadi setan." ucap Aira polos. Ini memancing Asta yang juga sama sama kesal dengan ucapan Aira. Jangan kalian fikir ini sepi, di sekitar mereka ini ramai tapi, tidak berani mendekat.
Asta menghantamkan bahu Aira ke tembok. Aira tampak datar akan perlakukan Asta. tangan perempuan itu masih menekan bahu Aira dengan kuat. Indira berlari menghampiri mereka berdua. "APAAN SIH LO ASTA!" bentak Indira. Tapi seaakan tuli. Indira di hempaskan sekuatnya dengan Asta. Bentakan Indira membuat semuanya perlahan mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA BRAYUDANI
Novela JuvenilBAGIAN DUA DARI BARA [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Geng besar yang di pimpin seorang Bara Brayudani, membawa namanya melambung di seantero SMA PK di akhir masa jabatannya sebagai ketua G.O.VA. Laki laki yang di sukai banyak perempuan itu telah mema...