10. DIGANTUNG ✓

9.6K 572 20
                                    

Note: bagi kalian pembaca baru silahkan vote dan komen untuk menghargai karyaku

...

Zahra bersiap siap, karena hari ini dia akan jalan bersama Julian. Senang pastinya. Ini pertama kalinya Zahra merasakan di ajak jalan kembali oleh cowok, setelah 2 tahun putus dari Gilang. Dia bertekat untuk melupakan masa lalu dan mulai membuka lembaran baru. Benar kata teman temannya, apa yang dia harap 'kan dari Gilang? Menunggu? Selalu begitu tanpa adanya kepastian. Menunggu seseorang itu menjenuhkan dan cukup 2 tahun saja waktu berharganya terbuang sia sia.

Tok tok tok...

Dia tersadar dari lamunannya dan segera membuka pintu, "Ada apa, Bi?"

"Itu Non, temennya udah nunggu di bawah." Ucap Bibi.

Zahra tersenyum lebar dengan semangat melangkah 'kan kaki menuruni anak tangga, dan segera menghampiri Julian.

"Hai kak." Sapa Zahra sambil memberikan senyum termanisnya.

Julian membalas senyumnya, "Hai."

Zahra bertanya, "Langsung pergi aja nih kak?"

"Iya." Jawab Julian.

Julian menjulurkan tangannya ke depan seperti orang meminta sesuatu. Zahra yang anaknya tidak peka hanya melongo menatap tangan itu. Gue gak disuruh bayar ongkos kan? Pikirnya.

Julian sadar bahwa gadis di depannya bingung dengan cepat meraih tangan itu ke genggaman nya. Mereka berjalan ke arah mobil Julian dan segera berangkat.

"Mau ke mana dulu kak?" Tanya Zahra membuka pembicaraan.

"Ke KUA aja gimana?" Tanya Julian mengerlingkan matanya menggoda.

Zahra menjawab dengan santai, "Boleh sih."

"Seriusan nih?" Tanya Julian.

"Alhamdulillah, akhirnya di seriusin." Jawab Zahra.

"Haha, kenapa gitu?" Ujar Julian.

Zahra menatap lelaki di sampingnya dengan tatapan menggoda sambil menaik turunkan alisnya, "Capek di bercandain mulu."

Julian yang melihat ekspresi gadis di sampingnya hanya tertawa menanggapinya.

Zahra kembali membuka obrolan, "Kak, kenapa ya?"

Julian melirik sekilas, "Kenapa apanya?"

"Hati aku kalo di dekat kakak, bawaannya hangat mulu." Ucap Zahra.

Julian sadar sedang di gombali dengan cepat menjawab, "Yang penting bukan rahimnya yang anget Ra." Balasnya.

Zahra terbahak mendengar jawaban nyeleneh dari Julian.

"Muka kakak itu kayak bulan deh." Ucap Zahra.

Julian tersenyum percaya diri, dan memasang wajah pura pura tidak tahunya. "Waduh kenapa lagi tuh?" Tanyanya.

Zahra menjawab dengan polos, "Karna banyak lubangnya hehe."

Mendengar itu, Julian memberikan tatapan datar pada gadis yang berstatus gebetannya.

"Kakak punya ibu?" Tanya Zahra.

"Udah meninggal." Jawab Julian.

Zahra kaget, niatnya ingin menggombal malah gelap gini. Lampu mana lampu. "Astaghfirullah hal adzim, dark."

Julian berucap santai dan menghentikan laju mobilnya, "Kamu aja." Ucapnya sambil membuka pintu mobil dan segera turun. Zahra hanya mengikuti cowok itu.

Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang