Tolong komen jika ada bagian yang terdapat typo
.
.
.Happy reading!!!
_______________________
"Gimana? Kita jadi kan ke koreanya?" Tanya Zahra pada suaminya yang baru saja selesai membersihkan diri.Zahra sendiri sudah mandi terlebih dahulu daripada Langit.
"Ke korea mulu kamu mah," Cibir Langit.
"Aku serius loh Ngit." Ucap Zahra.
"Serius apa sayang?"
"Ke koreanya gimana atuh?"
Langit menjawab, "Kapan kapan aja ya,"
"Ih gak mau!" Ucap Zahra tidak terima.
"Kamu pengen berangkatnya kapan?" Tanya Langit.
"Besok ya?" Pinta Zahra.
"Minggu depan aja deh." Jawab Langit.
Zahra berucap enteng, "Yaudah kamu dapet jatahnya minggu depan aja ya, pas di korea."
Langit tak terima, "Mana bisa gitu!" Protesnya.
"Ih kenapa? Kan kamu yang mau berangkatnya minggu depan aja." Jawab Zahra.
Langit mengelus dadanya, sabar. "Kamu berdosa banget Ra sama suami."
"Biarin, kamu juga berdosa banget nipu istri sendiri." Ketus Zahra.
"Yaudah kita berangkat besok deh." Ucap Langit.
Mata Zahra berbinar dan melompat ke atas pangkuan suaminya. "Serius ya, besok. Janji loh ya."
Cup
Langit mengecup bibir istrinya sekilas sembari memberikan senyum, "Iya sayang."
Zahra memeluk Langit dengan posisi masih di atas pangkuan suaminya. Dia menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Langit.
Langit dapat merasakan terpahan nafas hangat istrinya, "Jangan mancing Ra." Desis Langit.
"Mancing apa sih bro?" Tanya Zahra masih dengan posisi yang sama.
"Bra bro bra bro. Aku suami kamu bukan abang kamu." Cibir Langit.
Zahra menegakkan badannya menatap wajah Langit. Bibir lelaki itu tidak bisa di kondisikan. Manyun seperti bebek.
Zahra yang merasa gemas lalu menarik bibir suaminya itu.
"Woy sakit!" Sewot Langit sambil mengusap bibirnya.
"Uluh uluh mana yang sakit, sini ini coba aku liat." Ledek Zahra.
Langit menatap datar wanita yang berstatus istri di pangkuannya ini, "Minggir ah, aku mau tidur." Ucapnya.
Zahra bukannya turun malah menangkup wajah Langit dengan kedua tangannya. Dia mengelus pelan bibir bawah Langit yang sempat ia tarik. "Maaf ih, kamu mah ngambekan pisan euy." Bujuknya.
Langit menahan diri untuk tidak luluh dengan rayuan setan istrinya itu. Dia tetap pada pendiriannya. Langit mendorong pelan Zahra untuk turun dari pangkuannya. Hingga akhirnya,
Cup
Axzuekshdysysbsjs. Istrinya benar benar Arghhh. Zahra memberikan ciuman kepada Langit dan mulai melumat bibir itu lembut. Kalo begini caranya, siapa yang nolak?.
Kampret, memang Langit saja yang murahan. Pria itu sudah membalas lumatan istrinya dan semakin merapatkan tubuh keduanya.
Bunyi decapan pertukaran saliva terdengar jelas di dalam kamar pengantin baru itu. Lama kelamaan ciuman Langit semakin ganas membuat Zahra tidak sanggup mengimbanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]
Romantizm[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] ✓BACA SELAGI PART MASIH LENGKAP ✓HANYA BEBERAPA PART YANG SAYA REVISI (FYI) [Tanda ✓: telah di revisi] judul awal: COOLBOY'S VS BADGIRL'S Cerita ini ada di akun saya yang dulu, sayangnya akun itu udah ga dipake dan...