26. JULIAN

7.7K 451 1
                                    

.
.
.
Happy reading!!!
.
.
.

Saat perjalanan pulang Zahra terus melamun tidak memperhatikan jalanan di depannya. Akibatnya ia menabrak pengendara motor sport yang sedang berada di depannya. Zahra mengumpat merutuki kebodohannya.

Zahra segera turun dari mobil menghampiri orang yang dia tabrak.

"Mas gak papa? ada yang luka?" Ucap Zahra khawatir.

Lelaki itu membuka helmnya membuat Zahra melotot menyadari siapa orang yang sudah dia tabrak akibat kelalaiannya.

"Kak Julian! Ya ampun maaf kak. Aku bawa mobilnya gak hati hati."

Julian tersenyum menenangkan, "Hey, gak papa. Ini cuma lecet doang kok beberapa hari juga pasti sembuh."

"Perlu di bawa ke rumah sakit gak kak?" Tanya Zahra

Julian terkekeh, "Apa gak lebay luka sekecil ini sampai di bawa ke rumah sakit."

"Takutnya kan infeksi." Ucap Zahra

"Tenang aja, gak akan infeksi kok kalo kamu yang obatin." Jawab Julian dengan senyuman dan mengedipkan sebelah matanya.

Zahra sadar bahwa lelaki di depannya sedang menggodanya. Zahra memukul pelan lengan Julian dan mendengus kesal.

"Pinggirin motor kakak gih. Aku mau pulang." Titah Zahra.

"Gitu aja marah." Cibir Julian.

"Sukijan" Gumam Zahra.

Julian menatap Zahra heran, "Hah? Sukijan apaan?"

"Kalo di pikir pikir nih ya, nama kakak lebih cocok jadi Sukijan dari pada Julian" Ucap Zahra menyampaikan pendapatnya.

Julian melotot tidak terima, "Enak aja! nama gue udah bagus main diganti. Orangtua gue perlu ngadain acara hakikat nih bos buat ngasih nama."

"Kan lebih cocok aja gitu kak."

"Gue slepet nih!" Ancam Julian mengangkat sebelah tangannya. "Yakali lo nyamain nama gue sama mbah dukun"

"Mbah dukun apaan kak?"

"Mbah dukun sukijan lho yang dukun beranak itu"

"Kok kakak tau sih kalo dia dukun beranak?"

"Tau lah" Ucap Julian.

"Jangan jangan kakak pernah beranak ditempat dia ya?" Tanya Zahra.

Julian yang kesal mengapit leher Zahra pada lengannya. Zahra dibuat kesulitan bernafas apalagi wajahnya tenggelam pada ketiak Julian. Untung wangi...

"Lepasin kak!" Pekik Zahra memukul lengan Julian yang ada di lehernya.

"Bodo! lo ngeselin." Jawab Julian.

Zahra mengalah. Dia tidak memberontak lagi. Tenaganya terbuang sia sia jika harus melawan kingkong seperti Julian.

"Motor kakak posisinya gak estetik banget deh. Bangunin dulu sana." Ucap Zahra.

"Bangunin gimana? emang motor bisa diajak ngomong?" Tanya Julian.

"Tolol, bodoh, bego, goblok. Semuanya kakak borong ya? mentang mentang gratis." Ucap Zahra sarkas.

"Kamu ini berdosa banget" Balas Julian.

"Kakak apaan deh gak konsisten banget sih. Dari tadi cara manggilnya diubah ubah terus, aku-gue aku-gue." Protes Zahra.

"Suka suka aku lah." Jawab Julian.

"Yang waras ngalah"

Julian berjalan ke arah motornya. Memperbaiki posisi motor itu dari tergeletak di jalanan hingga berdiri dengan benar.

Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang