EKSTRA PART 3

7.4K 430 27
                                    

Langit, Angkasa, dan Elang keluar dari ruang meeting. Ketiga lelaki tampan itu berjalan menuju ruang kerja Langit.

Saat memasuki ruangan, mereka di sambut dengan aura intimidasi Zahra. Jangan lupakan tatapan tajam milik istri Langit. Sedangkan Andini dan Alya menatap datar suaminya.

"Sayang kam-..."

Brak.

Ucapan Langit terhenti karna lemparan map yang di layangkan Zahra ke hadapannya. Map itu tergeletak di lantai.

Langit menyerit bingung dan memungut map tersebut.

Dia membuka map itu dan melotot saat membaca isinya. Surat perceraian dari pengadilan agama?, Pikirnya. What the fuck! Apa apaan ini. Langit melihat dengan jelas namanya dan nama Zahra tertulis disana. Zahra yang mengajukan permohonan untuk bercerai dengannya.

Shit, bahkan tanda tangan istrinya sudah ada di sana.

Langit menggeram marah, "Apa apaan kamu, Ra."

Zahra tersenyum remeh, "Tanda tanganin."

Elang yang kepo segera merebut map yang berada di tangan adiknya. Angkasa ikut melihatnya. Kedua lelaki itu kaget dan menatap Zahra tidak percaya.

"Hey, kalo kalian punya masalah bicarain baik baik. Jangan kayak gini. Perceraian itu di benci oleh agama." Ucap Angkasa.

Alya membuka suara, "Kamu tanya sama adik kamu, dia ngelakuin kesalahan apa sampai Zahra berani menggugat dia."

"Jangan ikut campur masalah rumah tangga orang, Al." Ujar Elang seakan membela adiknya.

"Kamu juga gak usah banyak omong kalo gak tau kebenarannya." Ucap Andini sambil menatap sinis suaminya.

"Gak usah di perpanjang, kamu tinggal tanda tangan aja Ngit." Ucap Zahra.

Langit terkekeh pelan, dia mengambil map itu di tangan Elang. Tanpa bisa di tahan, Langit merobek map itu hingga menjadi kepingan kecil.

Langit melempar sisa sisa kepingan itu ke hadapan Zahra.

Langit bertanya dengan nada sarkas, "Jangan macam macam, kamu pikir perceraian itu permainan?" 

Zahra menatap datar suami yang sebentar lagi menjadi mantan suaminya.

"Loh, kenapa?. Bukannya kalo kita cerai, kamu bisa bebas selingkuh sana sini." Ucap Zahra.

Langit menjambak rambutnya frustasi. Selingkuh apa lagi yang istrinya maksud.

"Selingkuh apaan Ra, aku mana berani selingkuhin kamu." Jawab Langit.

"Kenapa gak bisa? Kan aku gak ngikutin semua kegiatan kamu. Aku juga gak tau, apa aja yang kamu lakuin di luar sana. Di luar sana status kamu sebagai suami aku gak berlaku, karna bisa aja kamu ngaku single. Bahkan kamu sangat bisa nyari simpanan karna jabatan dan wajah yang kamu punya. Gak ada yang jamin kalo kamu bisa setia saat bertemu klien atau rekan bisnis wanita yang lebih cantik, lebih seksi, lebih segalanya dari aku." Ucap Zahra.

"Kamu punya bukti apa kalo aku selingkuh dari kamu?" Tantang Langit.

"Pengeluaran kamu bulan ini banyak banget. Bahkan 3 kali lipat dari biasanya. Kamu habisin uang itu untuk apa? Untuk belanjain simpanan kamu barang barang branded, hm?" Sarkas Zahra.

"Kamu permasalahin uang bulanan? Serius Ra? Uang bulanan yang aku kasih, kurang atau gimana? Kamu bisa ngomong ke aku, aku bisa ngasih berapa pun yang kamu minta." Ucap Langit.

Zahra rasanya ingin menampar Langit serakang juga. Tapi dia tahan. Bagaimana pun, Langit masih berstatus sebagai suaminya. Dan dia menghormati itu.

Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang