[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA]
✓BACA SELAGI PART MASIH LENGKAP
✓HANYA BEBERAPA PART YANG SAYA REVISI
(FYI)
[Tanda ✓: telah di revisi]
judul awal: COOLBOY'S VS BADGIRL'S
Cerita ini ada di akun saya yang dulu, sayangnya akun itu udah ga dipake dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . Julian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Zahra terbangun mendapati wajahnya sedang berada di dada bidang Gilang, tangan lelaki itu masih melingkar di pinggangnya. Ia mendongak. Gilang masih tertidur nyenyak, di sertai dengkuran halus yang berasal dari mulut lelaki itu.
Zahra melepas pelukannya perlahan agar Gilang tidak terbangun. Setelah berhasil, ia melangkah memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu.
Zahra menyelesaikan ritual mandinya. Dia memakai hotpants di padukan kaus hitam polos milik kekasihnya, menutupi hotpants yang ia pakai. Dengan rambut setengah basah yang tidak sempat di sisir, Zahra berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan. Jangan salah, ia bisa memasak walau pun tidak se-pro chef, masakannya masih layak di makan oleh manusia. Masih oke untuk di nikmati.
Zahra memasak nasi goreng biasa dengan lauk berupa telur yang ia goreng. Sangat biasa saja, tidak ada yang spesial.
Sibuk berkutat dengan dapur, Zahra merasakan ada tangan yang melingkar di perutnya. Gilang, siapa lagi jika bukan ulahnya.
"Sibuk banget, sampai gak sadar ada aku." Ucap Gilang sambil menaruh dagunya pada pundak gadis itu.
"Udah cuci muka?"Gilang hanya mengangguk, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Zahra.
Hal itu membuat Zahra meremang karna nafas hangat Gilang yang menerpa lehernya. "Lepas, Lang." Tanpa menghiraukan ucapan kekasihnya, ia malah mempererat pelukannya membuat tubuh bagian belakang Zahra dan tubuh bagian depannya menempel.
Zahra berdecak kesal, segera membalikkan tubuhnya. Pelukan itu tidak terlepas, hanya di longgarkan sedikit oleh Gilang. Untungnya Zahra telah mematikan kompor. Jika tidak, sudah di pastikan sarapan untuk mereka akan gosong.
Gilang menumpukan dagunya pada kepala kekasihnya. Tinggi zahra memang hanya mencapai jakunnya. Sangat ideal jika di buat tumpuan saat berpelukan, pikirnya.