41. BERTEMU KEMBALI

7.4K 387 5
                                    

Tolong komen jika ada bagian yang terdapat typo
.
.
.

Happy reading!!!

_______________________

Zahra bersiap siap ke superm*rket untuk membeli semua pesanan Langit. Suaminya semakin lama semakin banyak mau. Manjanya tidak berkurang malah bertambah terus menerus. Jika di tolak kalian pasti tau apa akibatnya.

Usia kandungan Zahra sudah berjalan 8 bulan. Namun dia tidak pernah mengidam dan menginginkan sesuatu yang aneh. Malah Langit yang mengalami fase tersebut.

Setelah selesai berganti baju dan memberikan sedikit riasan di wajahnya, Zahra akhirnya bergegas menuju superm*rket terdekat.

Tidak lebih dari 1 km sih tapi dia tetap menggunakan mobil karna siang hari ini matahari sangat panas.

Zahra memarkirkan mobilnya dan berjalan memasuki superm*rket tempat dia akan berbelanja.

Zahra berkeliling melihat note yang sengaja dia tulis di hpnya agar tidak salah membeli. Bisa berabe urusannya jika dia melakukan kesalahan dalam membeli makanan atau chiki yang di pesan Langit.

Huh, Zahra mengambil satu persatu belanjaannya, memasukkannya ke dalam keranjang atau troli.

Zahra menoleh saat merasakan tepukan di pundaknya.

Deg.

Gilang. Bagaimana bisa dia bertemu dengan lelaki ini lagi.

Lelaki itu membuka obrolan, "Apa kabar?"

Zahra tersenyum canggung, "Baik" Bukannya apa. Dia sudah tidak memiliki rasa sama sekali dengan Gilang. Namun tetap saja rasa canggung menyelimutinya.

Tatapan Gilang beralih pada perut Zahra. Sudah hamil ternyata, batin Gilang. Dia tersenyum miris.

Zahra bergegas menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Gilang mengikutinya dari belakang.

Saat hendak membuka mobil, tangan Zahra di tahan. "Kita bisa ngobrol bentar Ra?" Tanya Gilang.

Setelah berpikir agak lama, Zahra mengangguk. "Di mobil aja ya."

Keduanya memasuki mobil. Hening. Hingga akhirnya Gilang membuka suara.

"Sudah berapa bulan Ra?" Tanya Gilang.

"8 bulan." Jawab Zahra. "Lo sendiri udah punya pasangan belum?" Tanya-nya

Gilang tersenyum, "Belum nemu yang pas."

"Cepet cari lah Lang. Biar kita semua happy end tanpa ada yang sedih sedih lagi." Ucap Zahra.

"Andai semudah itu." Lirih Gilang.

"Udah lah Lang. Jangan berlarut larut dalam penyesalan. Gue tau lo lagi di fase itu, tapi gak ada gunanya. Gak akan merubah keadaan. Bangkit dari rasa penyesalan lo itu, ciptakan kebahagiaan lo sendiri. Perempuan yang lebih baik dari gue itu banyak di luaran sana Lang. Buka mata, buka hati. Mulai susun kembali kehidupan lo yang berantakan menjadi rapih kembali." Jelas Zahra.

Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang